Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu waktu setempat, Netanyahu mengatakan bahwa “cukup banyak” dari 132 sandera Israel yang masih ditahan di Gaza dan masih hidup. Hal tersebut menjadi alasan terjadinya sebuah tindakan perang yang dilayangkan Israel di wilayah Rafah.
Sementara itu, Mesir mengeluarkan peringatan tentang “konsekuensi yang mengerikan” yang mungkin terjadi jika Israel melancarkan serangan militer di Rafah, yang merupakan sebuah lokasi dekat dengan perbatasannya.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan jika mereka mendorong perlunya upaya internasional dan regional yang bersatu untuk mencegah penargetan terhadap kota Rafah di Palestina.
(ipa)