PASUNDAN EKSPRES – Popularitas film Dirty Vote karya Dandhy Dwi Laksono telah memunculkan minat masyarakat terhadap karya lainnya, termasuk film Sexy Killers yang juga diproduksi olehnya melalui rumah produksi Watchdoc.
Film Sexy Killers (2019)
Film dokumenter ini berhasil menarik perhatian publik karena mengangkat kenyataan tentang dampak industri tambang batu bara terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Petani kecil dan nelayan menjadi korban langsung dari eksploitasi tambang tersebut, dengan sawah mereka yang dihancurkan dan laut yang tercemar oleh aktivitas kapal tongkang pengangkut batu bara.
Baca Juga:Jangan Lupa Cek DPT Online Sebelum Nyoblos, Berikut Langkah-langkahnyaTahapan dan Jadwal Pemilu Tahun 2024, Sudah Masuk Masa Tenang Lalu Setelahnya Apa?
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Di Balik Film Sexy Killers (2019)
Mengutip dari Akruat.co, film ini tidak hanya menggambarkan dampak buruk industri tambang, tetapi juga mencoba mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas bisnis tersebut.
Melalui investigasi yang dilakukan oleh WatchDoc, film ini menyoroti sistem oligarki yang mendominasi industri tambang dan listrik dengan mengungkap sisi gelap dari bisnis tersebut
Selain itu, film Sexy Killers bertujuan untuk mengedukasi publik tentang masalah sosial yang seringkali terabaikan.
Dengan menyajikan alur cerita yang mendalam dan informatif, film dokumenter ini memberikan kesempatan kepada penonton untuk memahami lebih dalam tentang kompleksitas masalah lingkungan dan sosial yang dihadapi Indonesia.
Melalui sudut pandang yang berbeda-beda, penonton diingatkan akan pentingnya kesadaran akan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Film Sexy Killers tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi alat untuk menyebarkan kesadaran dan membangkitkan diskusi tentang isu-isu penting dalam masyarakat.