Dalam Dirty Vote, Dandhy Laksono menampilkan tiga tokoh ahli yang memberikan analisis dan bukti tentang berbagai modus kecurangan pemilu, termasuk money politics, gerrymandering, dan pemalsuan suara.
Mereka adalah Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Film ini mengundang perhatian publik karena menghadirkan gambaran yang jelas tentang kondisi politik Indonesia saat ini.
Dirty Vote bukanlah karya pertama Dandhy Laksono. Sebelumnya, ia telah memproduksi film Sexy Killers yang mengkritik industri tambang batu bara dan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga:Misteri Bisnis Batu Bara dalam Film Sexy Killers yang Ramai Ketika Pilpres 2019Jangan Lupa Cek DPT Online Sebelum Nyoblos, Berikut Langkah-langkahnya
Film ini telah menjadi viral sebelum Pemilu 2019 dan telah menimbulkan kontroversi yang cukup besar.
Demikian lah mengenai profil Dandhy Laksono, seorang yang bernyali besar dalam membuat film dokumenter.
Dengan perilisan Dirty Vote pada 11 Februari 2024, film dokumenter karya Dandhy Laksono ini telah menjadi sorotan publik dan telah ditonton hampir 7 juta kali sejak perilisannya (per 13 Februari 2024). (pm)