PASUNDAN EKSPRES- Pada Senin, 12 Februari, Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan pandangannya terkait film dokumenter “Dirty Vote”.
Dalam keterangannya di Istana Wakil Presiden Jakarta, Maruf Amin menyatakan bahwa kritik yang disampaikan melalui film tersebut merupakan hal yang baik dan harus direspon dengan baik pula.
Film “Dirty Vote”, disutradarai oleh Dani Laksono, mengangkat dugaan kecurangan pada pemilu tahun ini. Tiga pakar tata hukum negara, yaitu Bifitri Susanti, Zainal Arifin Mukhtar, dan Feri Amsari, juga turut memberikan pandangan mereka mengenai penyimpangan dalam proses pemilu 2024.
Baca Juga:Jusuf Kala Angkat Bicara Soal Film Dirty VoteMenjelajahi Cita Rasa Cirebon Resep Mie Get Asli
Maruf Amin mengapresiasi adanya kritik melalui media film, menganggapnya sebagai sarana yang baik untuk menyampaikan permasalahan yang ada dalam sistem politik. Menurutnya, respons yang baik terhadap kritik tersebut adalah langkah positif untuk memperbaiki keadaan.
Lebih lanjut, Maruf Amin menyatakan kesepakatannya bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik, jujur, dan adil. Untuk itu, ia menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam mengawasi jalannya pemilu. Harapannya adalah agar gelaran Pemilu 2024 tidak menimbulkan perpecahan dan permusuhan di antara masyarakat.
Dalam konteks ini, Maruf Amin juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi masyarakat. Ia berharap bahwa film “Dirty Vote” dapat menjadi bahan edukasi bagi masyarakat, terutama menjelang tanggal pemungutan suara pada 14 Februari mendatang.
Dengan menyimak isi dokumenter secara terbuka, Maruf Amin mengajak semua elemen masyarakat untuk sejenak mengesampingkan dukungan politik dan fokus pada masalah yang diangkat oleh film tersebut.
Menurutnya, dinamika politik merupakan bagian dari kehidupan politik kita, dan pemerintah harus memperhatikan suara-suara kritis tersebut. Maruf Amin menyatakan bahwa Pemilu 2024 harus direspon dengan baik, dengan harapan bahwa keinginan-keinginan yang lebih baik akan mendapat perhatian yang layak.
Pentingnya menjaga keharmonisan dan menghindari perpecahan di masyarakat menjadi fokus utama Maruf Amin. Ia menginginkan agar Pemilu membawa kebaikan dan perbaikan, bukan malah menimbulkan masalah dan permusuhan yang dapat membawa kemunduran bagi bangsa Indonesia.