Suasana dari waktu subuh hingga subuh berikutnya selalu diisi dengan amal shaleh dan amalan yang unggul guna investasi kehidupan kelak. Suasana kita akrab mengakrabkan dengan kitab suci Al Qur,an dengan membaca dan mengkaji isinya kemudian melaksanakan dan mengajarkannya.
Bulan teramat sakral, penuh pahala berlipat, penuh ampunan dan yang lebih dahsyat lagi diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk, sebagai pengingat akan pedihnya siksa neraka dan memberikan kabar gembira bagi mereka yang mukmin karena selalu berbuat kebaikan, selalu memberi manfaat pada alam seisinya. Al Quran sebagai petunjuk maka Allah swt memerintahkan untuk dibaca dan selalu dekat dengan Allah pembacanya, seperti dalam QS Al- Ankabut ayat 45: Bacalah kitab Al Quran yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad.
Bersyukurlah mereka yang masih bisa dipertemukan dengan bulan ramadhan 1445H karena banyak saudara kita yang meninggalkan alam ini sebelum ramadhan tiba maka tidak ada kata lain yang lebih indah selain Alhamdulillah serasa mengisi bulan ramadhan dengan ibadah unggulan.
Baca Juga:Bawaslu Karawang Ingatkan Caleg dan Parpol Tanggung Jawab Bersihkan APKHutan Kota di Karawang Tercemar Limbah Hitam Pekat Beracun
Tidak semua orang berkesempatan bisa menjumpai bulan tersebut dan kalaupun bisa berjumpa, tidak semua bisa melaksanakan puasa meskipun mereka Islam, lagi pula tidak semua yang melaksanakan puasa mendapatkan pahala karena sia sia saja puasanya. Kalaupun sampai umur kita dipertemukan di bulan Ramadhan, itupun tidak semuanya bisa memanfaatkan dengan baik malah taka ada bedanya antara ada dan tiada. Mereka yang telah diberi nikmat bisa bertemu, nyatanya tidak semua yang berpuasa memperoleh hasil yang optimal.
Sebagaimana sabda Rosulullah SAW, “Bisa jadi ada yang berpuasa, tetapi hanya mendapat lapar dan dahaga. Bisa jadi ada orang yang melakukan qiyam (Tarawih), tetapi hanya tidak tidur dan mendapat lelah.” (HR an-Nasai dan Ibn Majah). Jadi datangnya puasa harus dimaknai dengan sungguh sungguh tidak seperti pergantian bulan dalam satu tahun.
Persiapan puasa atau persiapan terhadap semua kegiatan ibadah menjadi salah satu kunci keberhasilan ibadah itu sendiri adalah . Persiapan yang berupa mengkaji ilmu yang terkait dengan ramadhan agar ibadah kaita baik yang wajib maupun sunah bisa dijalankan dengan sempurna. Persiapan ini sangat amat penting, contohnya seringkali kita jumpai seseorang karena berbagai kesibukan, di hari Jumat, saat azan berkumandang di masjid , masih ada yang tidak menghiraukan bahwa panggilan sholat jumat telah datang, mereka terlena tahu-tahu sudah azan, padahal dia belum siap berangkat untuk sholat Jumat (belum mandi-lah, belum ganti baju-lah, belum wudhu-lah) sehingga akhirnya terlambat ke Masjid, ibadahpun jadi kemrungsung, kesusu, tidak khusuk, tidak sempurna. Mengapa bisa terjadi demikian? Tidak lain karena tidak adanya persiapan diri beberapa saat sebelumnya waktu ibadah datang.