PASUNDAN EKSPRES – Film dokumenter “Dirty Vote Menjebak Politik Uang” yang diproduksi oleh PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) dan dirilis pada 11 Februari 2023, mengupas berbagai modus kecurangan yang berpotensi terjadi pada Pemilu 2024.
Film ini menghadirkan tiga pakar hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar, yang memaparkan analisis mereka berdasarkan data dan fakta.
Berikut Rangkuman Isi Film Dirty Vote
1. Politik Uang dan Kekuasaan
Film ini menunjukkan bagaimana politik uang masih marak terjadi di Indonesia. Para politisi menggunakan uang untuk membeli suara rakyat, dan hal ini memicu politik dinasti dan oligarki. Kekuasaan politik digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok, bukan untuk kesejahteraan rakyat.
2. Penyalahgunaan Wewenang dan Aparatur Negara
Baca Juga:Tarif dan Jam Operasional Terbaru Damri dari Bandara Internasional Kertajati ke Kota BandungTetap Bisa Mencoblos di TPS Walaupun Belum Dapat Surat Undangan
Aparatur negara, seperti kepala desa dan ASN, diindikasikan dimanfaatkan untuk memenangkan calon tertentu. Dana desa dan program bansos disalahgunakan untuk menarik simpati rakyat. Fasilitas publik seperti masjid dan sekolah pun tak luput dari kampanye politik.
Film ini mengungkap adanya manipulasi data pemilih dan potensi kecurangan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. KPU dikritik karena kurang transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
4. Lemahnya Penegakan Hukum
Pelanggaran pemilu jarang ditindak tegas oleh Bawaslu dan DKPP. Hal ini membuat para pelanggar semakin berani dan memicu ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu.
5. Dampak dan Solusi
Dirty Vote menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia sedang terancam oleh berbagai kecurangan. Film ini mengajak masyarakat untuk kritis dan berani melawan kecurangan pemilu.
- Memperkuat pengawasan dan penegakan hukum pemilu
- Meningkatkan pendidikan politik bagi masyarakat
- Mendorong partisipasi masyarakat sipil dalam mengawal pemilu
- Mendorong reformasi KPU
Film Dirty Vote merupakan alarm bagi demokrasi Indonesia.
Film ini mengingatkan kita bahwa pemilu yang bersih dan adil adalah tanggung jawab bersama.