PASUNDAN EKSPRES –Â Sejarah Singkat Imlek, Imlek tahun baru dalam penanggalan Tionghoa, memiliki sejarah panjang di Indonesia.
Perjalanannya diwarnai pasang surut, dari masa kejayaan di era Sukarno hingga pelarangan di era Orde Baru, dan akhirnya diakui sebagai hari libur nasional di tahun 2002.
Sejarah Singkat Imlek
Era Sukarno
Pada awal kemerdekaan, Imlek diakui sebagai salah satu hari raya keagamaan di Indonesia melalui Penetapan Pemerintah No.2/OEM-1946. Hal ini menunjukkan sikap toleransi dan penghargaan Sukarno terhadap keragaman budaya bangsa.
Era Orde Baru
Baca Juga:Cara Termurah Resep Brownies yang Lumer dan Super CoklatHonda Supra Fit 2024, Motor Bebek Tangguh dengan Harga Terjangkau
Situasi berubah di era Orde Baru. Pada tahun 1967, Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 14/1967 yang melarang perayaan Imlek secara terbuka dan penggunaan simbol-simbolnya. Alasannya adalah untuk menjaga stabilitas nasional dan menghindari potensi asimilasi budaya.
Kebijakan pelarangan Imlek dicabut di era Reformasi. Pada tahun 1999, Gus Dur, saat menjabat sebagai presiden, mengeluarkan Keppres No. 6/1999 yang mencabut Inpres No. 14/1967. Hal ini membuka kembali ruang bagi etnis Tionghoa untuk merayakan Imlek secara terbuka.
Penetapan Imlek sebagai Hari Libur Nasional
Pada tahun 2002, Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keppres No. 19/2002 menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional. Ini merupakan momen bersejarah bagi etnis Tionghoa di Indonesia karena menunjukkan pengakuan negara terhadap budaya dan tradisi mereka.
Perayaan Imlek di Era Modern
Sejak ditetapkan sebagai hari libur nasional, Imlek dirayakan dengan penuh kemeriahan di seluruh Indonesia. Perayaan Imlek dimeriahkan dengan berbagai tradisi, seperti sembahyang di klenteng, bagi-bagi angpao, dan pertunjukan barongsai. Imlek menjadi momen penting bagi etnis Tionghoa untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, serta mempererat tali persaudaraan.
Sejarah Imlek di Indonesia menunjukkan perjalanan panjang toleransi dan pengakuan terhadap keragaman budaya.
Dari masa kejayaan di era Sukarno, pelarangan di era Orde Baru, hingga akhirnya diakui sebagai hari libur nasional di era Reformasi, Imlek menjadi simbol penting bagi etnis Tionghoa di Indonesia.