PASUNDAN EKSPRES – Ketegangan menyelimuti industri perfilman Indonesia setelah film Kupu-Kupu Kertas ditarik dari peredaran bioskop hanya tiga hari setelah rilis perdana pada tanggal 7 Februari 2024.
Film Kupu-kupu Kertas Ditarik dari Peredaran
Film yang memadukan genre romance dan history ini mengisahkan dua kubu yang bertikai, yakni dari PKI dan NU (Nahdlatul Ulama) atau yang dikenal dengan sebutan Ansor.
Kehadiran Amanda Manopo dan Chicco Kurniawan sebagai bintang utama telah menarik minat penonton sejak awal, terutama setelah kisah cinta karakter Ning dan Ihsan di dalam film tersebut menarik simpati banyak penonton.
Namun, ada beberapa alasan yang mendasarinya:
1. Pemilu 2024
Salah satu alasan yang berkembang adalah terkait pemilu 2024.
Baca Juga:Kapan Hasil Pemilu 2024 Diumumkan? Berikut Jadwal LengkapnyaTahapan Lengkap Pendaftaran SNBP 2024: Syarat Utama dan Jadwal Seleksi
Akun X Si Paling Bioskop memposting ulang unggahan Reza Arap, lawan main Amanda Manopo, yang menunjukkan poster film “Kupu-Kupu Kertas” dan menyatakan penarikannya dari bioskop menjelang Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari 2024.
2. Isu Gratifikasi
Selain itu, ada juga isu yang menyebar mengenai dugaan gratifikasi terhadap penayangan film ini.
Gandhi Fernando, aktor dan produser dalam film tersebut, mengatakan melalui komentarnya bahwa ada rumor yang menyebutkan film “Kupu-Kupu Kertas” sebagai propaganda PKI.
Meskipun begitu, belum ada klarifikasi resmi dari Denny Siregar selaku produser film ini terkait kabar tersebut.
Bahkan, Denny Siregar dilaporkan ke KPK terkait dugaan gratifikasi atas film tersebut, meskipun Ali Fikri Ali, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, menyatakan bahwa laporan tersebut belum memenuhi syarat.
Selain itu, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) juga menduga bahwa Denny Siregar menerima bantuan sebesar Rp51 miliar dari Telkomsel dalam bentuk sponsorship untuk 10 film yang akan diproduksi olehnya.