PASUNDAN EKSPRES – Jepang mengalami resesi, kini Jerman yang menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.
Pada akhir tahun lalu, Jepang tak terduga mengalami resesi, hingga menyebabkan negara tersebut lantas kehilangan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, di mana kini Jerman mengambil alih.
Jepang Mengalami Resesi Tak Terduga, Jerman Mengambil Alih
Masalah ini juga menimbulkan keraguan terhadap kapan bank sentral Jepang akan mulai keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar.
Baca Juga:Terjadi Penembakan di Kansas City saat Parade Super Bowl Menyebabkan 21 Orang TerlukaBiden Lindungi Warga Palestina di AS dari Deportasi, Keputusannya Mendapat Pujian
Beberapa analis telah mengingatkan tentang kemungkinan kontraksi ekonomi pada kuartal ini yang disebabkan oleh lemahnya permintaan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), penurunan konsumsi yang melambat, dan terhentinya produksi di unit Toyota Motor Corp.
“Yang paling mencolok adalah lesunya konsumsi dan belanja modal yang merupakan pilar-pilar utama permintaan domestik,” kata Yoshiki Shinke, ekonom eksekutif senior di Dai-ichi Life Research Institute, dikutip Reuters, Kamis (15/2/2024).
“Perekonomian akan terus kehilangan momentum untuk saat ini tanpa adanya pendorong utama pertumbuhan,” tambahnya.
Data pemerintah menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang mengalami penurunan sebesar 0,4% secara tahunan pada periode Oktober-Desember, setelah mengalami penurunan sebesar 3,3% pada kuartal sebelumnya.
Angka tersebut mengecewakan pasar yang memperkirakan adanya kenaikan sebesar 1,4%. Kontraksi ekonomi selama dua kuartal berturut-turut tersebut bisa dianggap sebagai resesi teknis.
Resesi teknis sendiri merupakan kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang bisa dilihat dari PDB yang negatif, pengangguran meningkat, serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif.
Menteri Ekonomi Yoshitaka Shindo menegaskan pentingnya mencapai pertumbuhan upah yang kuat sebagai penopang konsumsi, yang ia gambarkan sebagai “kekurangan momentum” akibat kenaikan harga.
Baca Juga:Rakyat Indonesia Melakukan Pemilu 2024 Hari ini, Perhatian Tertuju pada Kursi Presiden, Siapa yang Menempati?3 Pakar dan Sutradara Film Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi di Ujung Akhir Pemilu, ini Alasan Pelapor!
Mata uang Yen tetap stabil dan saat ini berada di level 150,22 per dolar, berdekatan dengan level terendah dalam tiga bulan yang tercapai pada awal minggu ini.
Secara kuartal, Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan sebesar 0,1%, berbeda dari perkiraan median yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%.
Konsumsi swasta, yang merupakan komponen terbesar dalam aktivitas ekonomi Jepang harus mengalami penurunan sebesar 0,2%, lebih rendah dari perkiraan pasar yang diperkirakan naik sebesar 0,1%.