PASUNDAN EKSPRES- Pemilihan Umum 2024 di Indonesia telah meninggalkan jejaknya, memberikan kita gambaran mengenai arah dan pemimpin yang akan membimbing negara ini selama lima tahun ke depan.
Dilansir dari TvOneNew dalam laporan langsung dari Kertanegara, suasana pasca-pemilu di depan rumah calon Presiden Nomor Urut 2A, Prabowo Subianto, terungkap dengan penuh nuansa.
Walaupun sejak pagi, halaman rumah Prabowo masih terlihat sepi dan tidak ada aktivitas yang mencolok.
Baca Juga:Beberapa Kehebohan, Kontroversi, dan Dinamika Politik Pemilihan Umum 2024 di IndonesiaTPS Unik Bertema Pernikahan di Sambirejo Semarakkan Pemilu 2024
Ini menjadi sorotan, terutama setelah pemilihan umum yang berlangsung kemarin, di mana rakyat Indonesia memberikan suaranya untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin negara ini.
Saat ini, mata publik sedang menunggu pengumuman resmi calon presiden dan wakil presiden terpilih.
Karangan bunga bertuliskan “Presiden 2024-2029” menambahkan elemen dramatis di depan rumah calon presiden tersebut.
Namun, pertanyaan mendasar tetap menggantung, apa yang sebenarnya terjadi di balik pintu rumah tersebut?
Kini, kita sebagai pemirsa, berada dalam posisi menantikan perkembangan berikutnya dan pengumuman resmi dari KPU.
Hasil quick count dari beberapa lembaga survei, termasuk Lembaga Survei Indonesia (LSI), menunjukkan Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 58,16% suara.
Namun, kita diingatkan bahwa hasil ini masih bersifat sementara dan bukan rilis resmi dari KPU yang dijadwalkan pada 20 Maret 2024.
Pidato Prabowo Subianto di Istora menjadi sorotan lainnya.
Baca Juga:Resep Nugget Ayam Pedas: Sensasi Renyah Menggigit dengan Ledakan Rasa PedasViral, Ini Cara Cek Umur Kartu Seluler Telkomsel, XL, Indosat, dan Smartfren
Dia menyampaikan rasa syukur atas dukungan dan mengajak pendukungnya untuk tidak terlalu percaya pada hasil quick count.
Pesan ini muncul sebagai bentuk kehati-hatian dan penghormatan terhadap proses demokratis yang sedang berjalan.
Meskipun hasil quick count menunjukkan keunggulan, Prabowo Subianto meminta untuk tidak jemawa dan menunggu hasil resmi dari KPU.
Dia menekankan pentingnya merangkul semua lapisan masyarakat, menciptakan kesatuan dalam perbedaan.
Pilpres ini dapat selesai dalam satu putaran jika paslon meraih lebih dari 50% suara dengan sebaran minimal 20% di setiap provinsi.
Namun, jika putaran kedua diperlukan, pemungutan suara akan dilakukan lagi pada 26 Juli 2024. Aturan ini sesuai dengan Pasal 6a ayat 3 dan Ayat 4 UUD tahun 1945.