PASUNDAN EKSPRES – Pada Pilpres 2024, kemenangan paslon no urut 02 ini sudah dapat diprediksi. Apakah ada peran Jokowi dalam keunggulan Prabowo Gibran ini?
3 Peran Jokowi dalam Keunggulan Prabowo Gibran
Sebelum pemungutan suara dilakukan, mayoritas lembaga survei telah mengungkapkan indikasi kemenangan bagi pasangan Prabowo-Gibran, bahkan dalam satu putaran.
Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan mayoritas partai yang juga mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga:Puan Maharani Mengunggah Kutipan Soekarno Sehari Setelah Pemilu 2024Cerita Unik Kunto Aji Jadi Petugas KPPS 2024: Biar Akrab Sama Bapak-bapak Komplek
Berdasarkan mayoritas lembaga survei yang melakukan quick count, Prabowo-Gibran ditempatkan sebagai pemenang dengan persentase suara di atas 55 persen.
Selisih suara antara pasangan ini dengan dua kompetitornya, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, cukup signifikan.
1. Popularitas Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Pentingnya peran Jokowi terutama terlihat dalam perolehan suara Prabowo-Gibran di provinsi-provinsi yang menjadi basis suara, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jokowi memiliki popularitas yang tinggi di wilayah tersebut, yang tercermin dari tingkat kepuasan publik yang cukup tinggi, mencapai 82,8 persen di Jawa Tengah dan 88,3 persen di Jawa Timur menurut survei Indikator Politik.
2. Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Jokowi
Kepuasan publik terhadap Jokowi ini bisa jadi dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pemberian bantuan kepada masyarakat.
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 20 Januari 2024 menunjukkan bahwa pembagian bantuan sosial menjadi salah satu indikator utama kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.
Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan alasan kepuasan publik lainnya, seperti infrastruktur atau kinerja umum Jokowi.
Baca Juga:Berikut 7 Jenis Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Simak Baik-baik!Resep Bistik Ayam Krispi ala Devina Hermawan yang Juicy Abis
3. Pemberian Bansos
Pemberian bantuan sosial secara masif dilakukan oleh Jokowi menjelang pemilihan presiden 2024, bahkan dengan turun langsung ke lapangan untuk membagikan bantuan tersebut.
Aksi ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, termasuk tuduhan tentang politisasi bantuan sosial.