PASUNDAN EKSPRES – Keunggulan paslon no urut 02 dalam Pemilu 2024 membuat keluarnya istilah baru “Silent Majority“. Lalu, apa makna istilah Silent Majority tersebut?
Sejarah Istilah Silent Majority
Sejarah istilah Silent Majority mencakup kepopulerannya oleh Presiden Richard Nixon pada tahun 1969 selama kampanye paruh waktu yang dikenal sebagai “sekelompok besar orang Amerika konservatif” yang memilih untuk tidak mengungkapkan pendapat politik mereka secara terbuka.
Nixon menggambarkan istilah ini sebagai lawan dari “minoritas yang ribut” yang aktif dalam demonstrasi menentang perang Vietnam.
Baca Juga:Perlunya Memahami 4 Gejala Stunting Pada Anak Sedari DiniInilah 5 Desainer Indonesia di New York Fashion Week 2024 yang Tampilkan Karyanya di Indonesia Now
Ridwan Kamil menyampaikan istilah ini melalui akun Instagram pribadinya. Dalam postingannya, Ridwan menjelaskan makna istilah yang heboh di Pilpres 2024.
“Pelajaran. “Silent Majority” sudah berbicara. Siapa mereka? Mereka yang menyimak, tetapi jarang komen. Mereka yang jarang ribut-ribut di media sosial tiap akun ini posting #politik,” ungkap mantan Gubernur Jawa Barat itu, dikutip Kamis, 15 Februari 2024.
Menurutnya, istilah ini merupakan bagian besar dari populasi suatu negara yang cenderung tidak terlibat secara aktif dalam politik dan jarang mengungkapkan pendapat politiknya secara terbuka.
Mereka lebih suka untuk diam dan tidak terlibat dalam perdebatan politik di media sosial.
Ridwan menegaskan bahwa “Silent Majority” ini memberikan suara melalui bilik suara dan bukan melalui media sosial.
Ridwan Kamil juga menyoroti fenomena “Noisy Minority” yang sering ramai di media sosial.
Apa lagi?
Dikutip dari CNBC Indonesia, “Noisy Minority” tidak mencerminkan realitas yang sama di lapangan.
Baca Juga:Seperti Apa Peran Jokowi dalam Keunggulan Prabowo Gibran pada Pemilu 2024?Puan Maharani Mengunggah Kutipan Soekarno Sehari Setelah Pemilu 2024
Dia menjelaskan bahwa meskipun ada banyak kebisingan dan ejekan di media sosial, pihaknya lebih memilih untuk menjawabnya dengan karya nyata dan kerja lapangan yang terukur.