Begitu juga kita dapat mengenalnya, dari buku-buku yang Ia terbitkan. Tak hanya soal perihal teknis berfotografi. Fotografi adalah kehidupan. Utamanya cahaya. Tanpa cahaya. Tak ada kehidupan. Tanpa cahaya, tak ada fotografi. Begitulah ujar-ujarnya, yang paling dikenal di kalangan teman-teman yang bergiat di dunia fotografi.
Sisi Lain Darwis
Perlu juga diketahui lewat tulisan ini, Darwis Triadi merupakan sosok paling empati terhadap sebuah perjuangan. Misal, studio sekolah fotografinya ketika berlokasi di sekitar Blok M, Ia banyak jumpai rekan-rekan aktifitas mahasiswa. Dan memilih untuk berpartisipasi dalam menyediakan makanan, dapur umum, di masa-masa pergerakan mahasiswa 1998. Keberpihakannya terhadap dunia perjuangan adalah sisi lain, dari segudang pengalaman teknis berfotografi.
Buat rekan-rekan fotografer, lelaki yang akrab disapa Babeh, Mas, dan Om ini, masih memperjuangkan sertifikasi fotografer. Dengan konsep yang bukan hanya didapatkan sekedar mendaftar dan mengikuti ujian. Bahkan Darwis merasa ukurannya buka di situ. Namun, seorang fotografer yang konsisten dan mendapat pengakuan dari lingkungannya, dan apalagi yang sudah menggelutinya sebagai jalan hidup. Tentu saja sudah selayaknya sertifikasi fotografer diberikan sebagai apresiasi negara terhadap seorang fotografer. Atau yang disebut fotografer profesional. Non amatir (hanya menjadikan aktifitas fotografi sebagai hobi).
Baca Juga:Klinik Pratama PKU Muhammadiyah A. Saefullah ZM Menggelar Khitanan Masal Gratis Bagi Anak DhuafaBeres Pungut Hitung, Panwaslu Cikaum Kroscek Berita Acara Hasil
Di lain sisi, publik cukup mengenal hasil foto Presiden RI & Wakil Presiden yang menjadi poster yang terpampang di antara Garuda, baik di sejumlah instansi dan sekolah, adalah hasil karya Darwis Triadi. Foto potrait, atau foto formil Presiden Jokowi.
Seorang seniman besar fotografi yang memiliki sikap politik. Dan bukan hanya sejak 2014, kali ini, pemilu 2024, sikapnya ikut Jokowi. Di mana kita semua mengetahui, dinamika politik belakangan ini, tidak sedikit yang berpaling dari Jokowi. Di antara approval rate-nya, yang mencapai 80 % lebih.
Sebuah sikap politik yang dipertahankan oleh Darwis Triadi, justru cukup layak pula diapresiasi. Sikap politik, yang tak hanya muncul begitu saja. Sebabnya, satu hal yang belum banyak diketahui publik, kalau seorang Darwis Triadi, dapat pula saya sebut sebagai anak korban peristiwa 1965.