Kedua, Guru kesulitan dalam membuat aksi nyata. Banyak guru yang sudah mengakses PMM tetapi terkendala di dalam pembuatan aksi nyata pada pelatihan mandiri. Kendala ini ada beberapa yang terjadi karena harus menunggu waktu validasi yang cukup lama, dan ada juga yang harus melakukan revisi atau perbaikan. Selain kendala tersebut pembuatan aksi nyata memerlukan waktu yang khusus untuk melaporkan aksi nyata yang telah dilakukan, banyak yang belum meluangkan waktu untuk membuatnya. Kendala aksi nyata juga disebabkan adanya rasa kurang percaya diri dalam membuat aksi nyata, mereka merasa bahwa aksi nyata yang dilakukan belum sesuai dengan yang diharapkan, dengan kata lain “belum berani memulai”.
Ketiga, Pengerjaan PMM memerlukan konsentrasi yang tinggi terutama dalam mengakses pelatihan mandiri. Sebagai contoh saat mengerjakan post tes yang ada di pelatihan mandiri, jika tidak menyimak dengan baik video yang disajikan, maka akan gagal mengerjakan post tes, dan harus mengulang lagi menonton video atau dengan kata lain memulai lagi dari awal. Banyak guru yang mengeluh bahwa pelatihan tersebut mengganggu tugas utama guru yaitu mengajar dan mendidik siswa.
Keempat, Kuota internet dan masalah jaringan. Sekolah yang luas menyebabkan jaringan wifi yang sudah disiapkan sekolah tidak lancar. Padahal akses PMM membutuhkan jaringan internet yang kuat karena banyak video yang harus disimak penjelasannya. Selain wifi yang tidak lancar, keterbatasan kuota internet yang dimiliki oleh guru juga menjadi masalah dalam mengakses PMM karena menyelesaikan PMM membutuhkan kuota internet yang cukup (kendala anggaran). Di sisi yang lain, tidak setiap daerah memiliki jaringan internet yang bagus dan hal ini menjadi kendala yang sampai sekarang belum terselesaikan. Sebaliknya ketika internet lancer dan bagus, tidak sedikit Guru yang justri sibuk mengerjakan PMM bukan sibuk mengajar.
Baca Juga:Aam Anggota KPPS di Kecamatan Tirtamulya Karawang Meninggal di Rumah Usai Hitung Suara, Tunjangan Tunggu Keputusan KPU RIPengurus Persatuan Tenis Seluruh Indonesia Kabupaten Karawang Serius Hidupkan Olahraga Tenis
Kelima, tidak semua guru familier dengan PMM. Sumber daya dan kemampuan manusia dalam menjalankan suatu konsep tidaklah sama, tergantung dengan masing-masing individu. Ada yang cepat memahami konsep atau materi di PMM dan ada yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahaminya, termasuk penguasaan teknologi yang berbeda juga menghambat akses PMM. PMM memiliki banyak fitur yang dapat memudahkan guru dalam mengembangkan kemampuan mengajar mereka, tetapi masih memiliki kelemahan dalam proses penggunaan, di mana masih banyak guru yang tidak fasih dalam menggunakan PMM.