Keenam, melelahkan dan membuat jenuh. Penambahan topik secara terus-menerus pada  PMM membuat guru menjadi tidak semangat menyelesaikan PMM dan menjadi semakin jenuh karena banyaknya topik yang harus diselesaikan. Sampai  bulan Oktober tahun 2023 topik pelatihan mandiri yang ada di PMM mencapai 40 topik. Di mana masing-masing topik terdiri dari beberapa modul, di dalam modul ada beberapa video, latihan pemahaman, reflektif, dan jika semua modul dalam 1 topik selesai, akan muncul post tes dan terakhir adalah aksi nyata yang harus dilakukan untuk mendapatkan bukti sertifikat pelatihan.
Ketujuh, berburu sertifikat. E-kinerja guru tahun 2024 terintegrasi dengan PMM. Guru tinggal memilih Rencana Hasil Kerja (RHK) yang sudah tersedia di PMM. Tidak ada kemerdekaan guru untuk membuat RHK secara mandiri dan sesuai kebutuhan. Secara umum, guru memilih RHK yang bukti fisiknya sertifikat yang pemenuhan buktinya relatif mudah dibanding RHK yang lain, dimana pemenuhan bukti fisiknya berupa laporan yang lebih rumit. Dampak dari pemilihan RHK semacam ini, salah satunya adalah guru berburu sertifikat diklat/worshop. Diklat/worshop daring tumbuh subur bak jamur di musim hujan, tak peduli apakah betul-betul bermutu dan sesuai kebutuhan guru. Lagi-lagi guru menghabiskan waktu bukan untuk mendampingi peserta didik.
Disatu sisi kegiatan semacam ini merupakan langkah positif bagi guru yang ingin mengembangakn kompetensinya namun disisi lain justru membuat berbagai keresahan bagi guru. Keresahan ini mulai dari kualitas diklat yang tidak terstandar dan kadang hanya bermotif untuk menambah pengikut di YouTube semata. Biasanya diklat semacam ini meminta membagikan pengumuman diklat melalui grup Whatsapp dan mensyaratkan mengikuti sosial media mereka. Bahkan satu grup Whatsapp bisa menerima puluhan pesan dari satu diklat karena kalau mau ikut harus membagikan pengumuman diklat yang diselenggarakan.
Baca Juga:Aam Anggota KPPS di Kecamatan Tirtamulya Karawang Meninggal di Rumah Usai Hitung Suara, Tunjangan Tunggu Keputusan KPU RIPengurus Persatuan Tenis Seluruh Indonesia Kabupaten Karawang Serius Hidupkan Olahraga Tenis
Dengan PMM ini memenga pemerintah berharap adanya peningkatan kualitas layanan gur terhadap siswanya serta adanya peningkatan kualitas guru sehingga naik pula kemampuan mengajarnya sehingga diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Namun ironis, disisi lain dengan PM ini akan menambah beban kerja guru karena harus terus menyimak PMM dan mengupload segala tetek mbengek yang berkaitan dengan dunia pemebelajaran. Sehingga tidak salah pendapat Doni Purnomo Guru SMAN 1 Purwantoro Wonogiri bahwa disatu sisi kegiatan semacam ini merupakan langkah positif bagi guru yang ingin mengembangkan kompetensinya namun disisi lain justru membuat berbagai keresahan bagi guru yang justru kontraproduktif trhadap peningkatan kualitas pendidikan.