PASUNDAN EKSPRES-Sejumlah relawan dari kelompok pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD berencana menggelar demonstrasi di dua lokasi strategis di Jakarta pada Senin, 19 Februari.
Demonstrasi ini akan dilakukan di kawasan Patung Kuda dan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebanyak 1.978 personel polisi telah disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa ada 1.978 personel polisi yang telah dipersiapkan untuk mengamankan aksi demonstrasi tersebut.
Baca Juga:5 Menu Makan Siang Sehat untuk Si Buah Hati Anda, Rekomendasi Resep Makan Siang Sehat!Sandiaga Uno Bersyukur atas Capaian Suara PPP 4,15% di Real Count KPU 51,28% dalam Pemilu 2024, Sandiaga Minta Kader Terus Kawal
Ia menjelaskan bahwa polisi belum menyiapkan rekayasa lalu lintas khusus untuk mengantisipasi rencana long march massa menuju gedung Bawaslu.
Rekayasa lalu lintas akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
“Rekayasa lalu lintas bersifat situasional,” ujar Susatyo.
Sebelumnya, Ketua Umum Kombas GP, Burhan Saidi, telah menyampaikan bahwa demonstrasi ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan deklarasi ‘Petisi Brawijaya’.
Dalam deklarasi tersebut, mereka menolak hasil Pilpres 2024 dan menuntut agar pemilu dilaksanakan ulang.
Para relawan akan berkumpul di Patung Kuda pada pukul 10 pagi dan melakukan long march menuju gedung Bawaslu.
“Dalam deklarasi ‘Petisi Brawijaya’, kami menilai Pilpres 2024 dilakukan dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM),” ujar Burhan dalam konferensi pers sebelumnya.
Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, menambahkan bahwa mereka meminta hasil pilpres pada 14 Februari 2024 ditolak karena diduga terjadi kecurangan.
Baca Juga:Resep Jasuke Cemilan Manis Gurih yang Bikin Lidah Bergoyang di Rumah!Gass Liburan! Kursi Gratis AirAsia Is Back, Free Seat dan Terbang Hemat Seluruh rute Internasional
Mereka menduga kecurangan tersebut dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), serta menguntungkan pasangan tertentu.
Hal ini dianggap sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi, konstitusi, dan dapat membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain menolak hasil pilpres, kelompok relawan ini juga menuntut adanya pergantian komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.
Mereka berharap komisioner yang baru dapat melaksanakan pemilu ulang secara jujur dan adil.
Dengan demikian, demonstrasi ini menjadi wujud dari aspirasi sejumlah kelompok relawan yang mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap hasil Pilpres 2024 dan menuntut perubahan yang dianggap penting untuk menjaga integritas demokrasi di Indonesia.
Semua pihak diharapkan dapat mengawal jalannya demonstrasi ini secara damai dan tertib, demi terwujudnya proses demokrasi yang sehat dan transparan.