PASUNDAN EKSPRES- Pemilu 2024 yang tengah berlangsung diwarnai dengan drama baru Polemik seputar aplikasi Sirekap KPU. Aplikasi yang bertujuan mempercepat rekapitulasi suara ini justru memicu keraguan dan ketegangan di masyarakat.
Laporan bermunculan dari berbagai daerah, menuding ketidakcocokan data antara Sirekap dan hasil rekapitulasi manual di tingkat TPS. Ini tentu saja membuat publik bertanya-tanya apakah data pemilu kita akurat? Atau ada potensi manipulasi yang terjadi?
Tak hanya itu, akses terbatas terhadap Sirekap di awal peluncurannya semakin memperkuat kecurigaan. Publik merasa dijauhkan dari proses penghitungan suara, yang seharusnya transparan dan bisa diakses semua pihak.
Baca Juga:Bagaimana Cara Kerja Sirekap, Bagaimana Suara Anda Dihitung?Banyak Ketidaksesuaian, Real Count Sirekap Dihentikan!
Para pakar keamanan siber pun menyuarakan kekhawatiran. Potensi peretasan dan manipulasi data pada Sirekap menjadi momok yang perlu diwaspadai. Keamanan sistem ini harus menjadi prioritas untuk menjaga integritas pemilu.
Di tengah gejolak ini, KPU berusaha menenangkan publik. Mereka menegaskan bahwa Sirekap bukan hasil resmi pemilu, melainkan hanya alat bantu. Mereka juga menyatakan telah melakukan perbaikan dan peningkatan keamanan aplikasi.
Meskipun demikian, polemik Sirekap telah terlanjur menimbulkan ketidakpastian dan ketegangan. Kepercayaan publik terhadap proses pemilu menjadi terguncang.
Penting untuk kita semua tetap tenang dan menunggu hasil resmi pemilu dari KPU. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga. Kita perlu terus mengawal jalannya pemilu agar berlangsung jujur, adil, dan transparan.
Dengan partisipasi aktif dan sikap kritis masyarakat, kita bisa bersama-sama memastikan Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas untuk kemajuan bangsa