PASUNDAN EKSPRES- Arab Saudi, sebuah negara yang kaya akan sejarah dan budaya yang kental, baru-baru ini membuat gebrakan kontroversial dengan rencananya untuk membuka toko minuman beralkohol pertama di kota Riyadh setelah lebih dari 70 tahun melarang penjualan minuman beralkohol.
Larangan ini sendiri diberlakukan sejak tahun 1952 setelah salah satu anak raja Abdul Aziz mabuk dan melakukan tindakan yang tragis.
1. Konteks Sejarah Arab Saudi
Arab Saudi, secara geografis merupakan negara terbesar di Timur Tengah, mencakup sekitar 80% wilayah Semenanjung Arab.
Baca Juga:Fix Mbappe Akhirnya Gabung Real Madrid: Mimpi Sejak Kecil Menjadi KenyataanPerjalanan Karier Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) Dari Militer hingga Menteri ATR/BPN
Dengan luas wilayah yang besar, Arab Saudi berbatasan dengan beberapa negara seperti Yordania, Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Oman.
Secara topografi, negara ini didominasi oleh gurun gersang, terutama Rub alhali yang terkenal sebagai gurun terluas di dunia.
Sejarah Arab Saudi mencakup ribuan tahun, dengan bukti tempat tinggal manusia di Jazirah Arab yang sudah ada sejak 63.000 tahun yang lalu.
Pada abad ke-9 SM, bangsa Arab kuno yang sebagian besar nomaden atau seminomaden mendiami wilayah ini, dan sebagian besar mengidentifikasi diri mereka dengan suku-suku yang memiliki identitas dan budaya unik.
2. Perkembangan Negara Arab Saudi
Pada pertengahan abad ke-9 SM, muncul pengesahan bahasa Arab kuno, dan istilah “bangsa Arab” merujuk pada suku-suku Arab nomaden.
Dipercaya bahwa orang Arab adalah keturunan dari Ismail, putra Abraham, yang dikenal dalam Islam sebagai nabi Ismail dan nabi Ibrahim.
Pada tahun 2023, populasi Arab Saudi diperkirakan mencapai lebih dari 35 juta jiwa, dengan mayoritas penduduknya adalah etnis Arab.
Baca Juga:Kisah Kombes Sumarni: Tegas dan Sederhana di Mata Pimpinan Ponpes SubangLink Download Novel PDF Bahasa Indonesia
Namun, lebih dari 40% adalah pendatang dari berbagai wilayah seperti India, Pakistan, Bangladesh, Mesir, Suriah, Yaman, Indonesia, dan Filipina.
3. Ekonomi dan Kebijakan Islam di Arab Saudi
Arab Saudi memiliki perekonomian berpendapatan tinggi, terutama bergantung pada sektor minyak bumi.
Sebagai pengekspor minyak bumi terbesar di dunia, Arab Saudi memiliki cadangan minyak terbesar kedua di dunia.
Namun, negara ini telah berusaha mendiversifikasi ekonominya dengan meningkatkan sektor pariwisata dan industri lainnya.
Bahasa Arab adalah bahasa resmi dan digunakan secara luas di Arab Saudi.