PASUNDAN EKSPRES – Houthi tetap lakukan serangan, walaupun sudah diserang. Pejabat Pentagon mengakui bahwa meskipun serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat terhadap kelompok pemberontak Houthi, yang didukung oleh Iran, telah berlangsung selama satu bulan, kelompok tersebut masih mampu melancarkan serangan yang signifikan.
Houthi Tetap Lakukan Serangan, Walaupun Sudah Diserang Sana-sini
Pada pekan ini, Houthi tetap lakukan serangan, berhasil menyebabkan kerusakan yang parah pada sebuah kapal dan berhasil menembak jatuh drone AS yang memiliki nilai puluhan juta dolar.
“Setiap hari, menurut saya, serangan kami atau serangan koalisi yang dinamis berdampak. Tetapi kami sama sekali tidak mengatakan bahwa kami menghancurkan semua kemampuan mereka. Kami tahu bahwa mereka mempunyai pasokan yang banyak, gudang yang besar, dan mereka akan terus menggunakannya,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh, dikutip VOA Indonesia, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga:Sinopsis Film Pemandi Jenazah (2024), Siap-siap Bikin Tutup Mata Plus Bulu Kuduk MerindingAmerika Serikat dan Rusia akan Berbicara Tentang Pendudukan Israel di Sidang Tertinggi PBB
Houthi terus melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Selat Bab el-Mandeb, sebuah koridor penting di Laut Merah.
Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bentuk protes terhadap perang Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Menurut Singh, serangan-serangan Houthi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk menghentikan serangan gaya gerilya yang biasa dilakukan oleh mereka dalam mempertahankan ibu kota Yaman dan sebagian besar wilayah utara negara tersebut yang telah terkena dampak perang sejak tahun 2014.
Analis-analis telah memperingatkan bahwa semakin lama serangan-serangan Houthi berlanjut, risiko gangguan terhadap pelayaran internasional akan semakin meningkat dan dapat berdampak negatif pada perekonomian global.
Pada Selasa pagi, Houthi merilis rekaman, di mana rudal permukaan-ke-udara yang berhasil menembak jatuh drone AS tipe MQ-9 Reaper di perairan lepas pantai Hodeida, sebuah kota pelabuhan yang mereka kuasai di Laut Merah.
Sejak bulan November, militer AS telah berhasil menembak jatuh puluhan rudal dan pesawat tak berawak yang telah diluncurkan oleh pihak Houthi.
Hingga saat ini, Houthi belum memberikan banyak informasi mengenai kerugian yang mereka alami akibat serangan-serangan tersebut.
Baca Juga:WHO Ungkap Sistem Kesehatan di Gaza Sangat Kritis, Minimnya Fasilitas Kesehatan dan Rumah SakitRumor! Konser Avenged Sevenfold Diduga Bakal Terlaksana di Indonesia, Penggemar Berharap Sungguhan
Namun, mereka mengakui bahwa setidaknya 22 pejuang mereka telah tewas dalam serangan yang dipimpin oleh AS.