PASUNDAN EKSPRES – Sistem kesahatan di Gaza sangat kritis. Pada hari Selasa (20/2/2024), Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada dalam kondisi yang sangat kritis.
Fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Palestina tersebut dilaporkan telah berhenti beroperasi, sementara akses terbatas, persediaan medis berkurang, dan bantuan kemanusiaan lainnya yang diperlukan untuk merawat para pasien juga mengalami pengurangan.
Sistem Kesehatan di Gaza Sangat Kritis
Rumah sakit Nasser Gaza di Khan Younis merupakan contoh kasus terbaru yang terkena dampak operasi militer Israel, dan saat ini telah berhenti beroperasi.
Baca Juga:Rumor! Konser Avenged Sevenfold Diduga Bakal Terlaksana di Indonesia, Penggemar Berharap SungguhanResep Kolak Candil Lembut dan Kenyal, Sajian Buka Puasa yang Super Manis
Baru-baru ini, WHO, OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB), dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menjalankan misi berisiko tinggi ke fasilitas medis tersebut.
Misi ini bertujuan untuk mengirimkan bahan bakar dan pasokan penting lainnya, serta mengevakuasi pasien yang berada dalam bahaya.
Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah pendudukan Palestina, memberitahu VOA bahwa selama misi tiga hari tersebut, tim mereka terus dihadang oleh personel militer Israel di sekitar kompleks tersebut.
Peeperkorn mengatakan bahwa tim mereka tidak diizinkan masuk selama dua hari pertama, dan baru diizinkan masuk pada hari ketiga.
Sebanyak 14 pasien kritis berhasil dipindahkan ke empat rumah sakit lain yang terletak di dekat wilayah tersebut. Delapan dari pasien tersebut tidak mampu berjalan.
Menurut perkiraan WHO, masih terdapat sekitar 130 pasien yang sedang sakit dan terluka, dan setidaknya 15 dokter dan perawat masih berada di dalam rumah sakit tersebut.
Peeperkorn menggambarkan kondisi rumah sakit yang sangat mengerikan dan terus memburuk.
Baca Juga:Resep Bihun Goreng ala Restoran Cina yang Punya Cita Rasa Khas dan Lezat5 Rekomendasi Mie Instan Korea Halal dan Enak yang Dijamin Seuhah! Jangan Diskip, Langsung Cobain
“Unit Perawatan Intensif (ICU) tidak berfungsi. Rumah sakit tidak memiliki pasokan listrik. Kami telah membawa beberapa persediaan medis, tetapi persediaan makanan dan air sangat terbatas. Tidak ada pasokan oksigen yang tersedia dan tidak ada air yang mengalir. Selain itu, terdapat tumpukan sampah di mana-mana, menciptakan lingkungan yang subur bagi penyebaran penyakit. Kerusakan yang parah juga terlihat di seluruh rumah sakit,” jelasnya, dikutip Voice of America, Rabu (21/2/2024).
OCHA melaporkan bahwa situasi di Rumah Sakit Al Amal, yang terletak di Khan Younis, juga sangat kritis setelah mengalami pengepungan oleh militer Israel selama empat minggu.