BPBD Jawa Barat Rilis Data Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung di Kabupaten Bandung dan Sumedang

BPBD Jawa Barat Rilis Data Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung di Kabupaten Bandung dan Sumedang
BPBD Jawa Barat Rilis Data Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung di Kabupaten Bandung dan Sumedang-Sumber Foto: Solopos.com
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat telah merilis data Kerusakan Akibat Angin Puting Beliung yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu (21/2) sore.

Menurut BPBD, terdapat tiga wilayah di Kabupaten Bandung yang terdampak angin puting beliung, yakni Kecamatan Cicalengka, Cileunyi, dan Rancaekek. Sementara itu, di Kabupaten Sumedang, dua kecamatan yang terdampak adalah Jatinangor dan Cimanggung.

“Hingga saat ini, tercatat 13 unit bangunan pabrik dan 10 rumah warga mengalami kerusakan sedang di Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:BMKG Bandung Berikan Penjelasan Mengenai Angin Puting Beliung di RancaekekSuluk Warna dan Rasa Menembus Kelembutan dan Kelezatan Kue Lumpur Isi Vla, Rahasia Kelezatan dalam Setiap Gigitannya

Di Kabupaten Bandung, ada empat pabrik terdampak, 47 rumah mengalami kerusakan ringan, 13 rusak sedang, dan 26 rumah warga mengalami kerusakan berat,” ungkap Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat.

Pendataan terkait warga yang terdampak masih dalam proses, namun BPBD mencatat bahwa terdapat 12 orang yang mengalami luka-luka di Kabupaten Sumedang, dan 19 orang di Kabupaten Bandung.

Mereka yang terluka saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka dan RSKK.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan ekstrem terjadi di sekitar wilayah Jatinangor menurut pantauan radar.

Dia juga menyebut bahwa beberapa faktor seperti suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia turut memengaruhi cuaca ekstrem tersebut.

“Suhu muka laut yang relatif hangat mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, serta kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah,” jelas Guswanto.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia, menambahkan bahwa sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap terbentuknya area konvergensi dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa Barat.

Baca Juga:Serenyap dalam Kelezatan Terjebak dalam Kenikmatan, Ini Dia Resep Kue Lumpur Lapindo dengan Vla yang LumerResep Bakpao Pandan Isi Cokelat yang Lezat dan Memikat, Pokonya Lembut dan Manis Luar dalam!

Hal ini mendorong pertumbuhan awan di daerah tersebut, yang kemudian berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem seperti angin puting beliung.

Dengan adanya data ini, diharapkan upaya penanganan dan bantuan kepada korban dapat segera dilakukan secara efektif.

0 Komentar