PASUNDAN EKSPRES – Konser Taylor Swift “The Eras Tour” di Singapura baru-baru ini memicu perbincangan hangat, khususnya dengan tuduhan monopoli dari Perdana Menteri Thailand. Mari kita bahas lebih dalam mengenai isu ini.
Fakta
-Taylor Swift akan menggelar konser selama enam hari di Singapore National Stadium pada awal Maret 2024.
-Tiket konser sudah terjual habis dengan lebih dari 300.000 penggemar diperkirakan akan hadir.
Baca Juga:Komeng Dari Komedian Kondang ke Sarjana EkonomiKorlantas Polri Luncurkan Program Baru untuk Permudah Perpanjangan STNK
-Perdana Menteri Thailand menuduh Singapura memberikan “subsidi” untuk mendapatkan kesepakatan eksklusif agar Taylor Swift hanya tampil di sana.
Argumen Monopoli
-Penampilan tunggal di Asia Tenggara menimbulkan pertanyaan tentang praktik bisnis yang adil.
-Kehadiran penggemar dari negara lain dapat berdampak ekonomi positif yang tidak dirasakan negara tetangga.
-Konser ini berpotensi mendatangkan turis dan meningkatkan pendapatan sektor pariwisata, hotel, dan retail.
-Kesepakatan yang kompetitif, meski tidak eksklusif, dapat menjadi strategi Singapura untuk menarik event internasional.
Opini Publik
-Penggemar di negara lain kecewa dengan tidak adanya konser di wilayah mereka.
-Beberapa pihak menilai tuduhan monopoli prematur tanpa bukti konkrit.
-Banyak yang berharap penyelenggaraan konser dapat lebih inklusif dan merata di masa depan.
Belum Ada Kejelasan
Baca Juga:Penderita Diabetes Wajib Coba Minum Air Kelapa untuk PenyembuhanBingung Cari Sabun Batang Pemutih Wajah? Simak Rekomendasi Terbaiknya disini!
-Baik Singapura maupun pihak Taylor Swift belum secara resmi menanggapi tuduhan monopoli.
Harap dicatat: Artikel ini ditulis secara netral dan tidak berpihak pada pendapat tertentu.