PASUNDAN EKSPRES – Warga Bandung menjadi korban kasus penipuan Like TikTok. Saat ini tengah ramai penipuan yang dilakukan di salah satu sosial media, TikTok. Kejadian tersebut dialami oleh Biya.
Warga Bandung Menjadi Korban Kasus Penipuan Like TikTok
Dirinya jatuh ke dalam perangkap penipuan tersebut pada tanggal 12 Oktober 2023. Kejadian ini bermula ketika dirinya bergabung dalam Grup Telegram.
Pada tanggal 12 Oktober 2023, dia menerima pesan dari seorang pengguna Telegram dan diundang untuk bergabung dalam sebuah grup Telegram.
Baca Juga:Cerita Korban Penipuan Like TikTok, Mulanya Gabung Grup TelegramBukan Rumor Lagi, Avenged Sevenfold Gelar Konser di Indonesia pada Bulan Mei 2024 Mendatang
Dia ikut-ikutan karena sedang tren, seperti mendapatkan uang dengan memberikan like pada postingan TikTok.
Dia menceritakan pengalamannya tersebut saat sedang menjadi narasumber di Radio PRFM pada hari Rabu, 21 Februari 2024.
Kemudian, Biya mencoba keberuntungannya. Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh mentor di dalam Grup Telegram, dia berhasil mengumpulkan sekitar Rp200 ribu pada hari yang sama, yaitu Selasa, 12 Oktober 2023.
Hal ini membuat Biya tertarik untuk terus melanjutkan menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh mentor di dalam Grup Telegram penipuan tersebut.
“Besoknya, hari Jumat 13 Oktober 2023, saya di-invite lagi ke grup yang sama, untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Saya ikut lagi, saya coba lagi, yang kemarin aman-aman saja, fee hasil dari tugas yang saja kerjakan cair,” ujarnya, dikutip dari akun Instagram @prfmnews, Kamis (22/2/2024).Â
Biya mengakui bahwa dia merasa seperti terhipnotis. Dia mematuhi semua instruksi yang diberikan oleh pelaku penipuan.
Instruksi yang diberikan oleh pelaku adalah bahwa Biya harus melakukan Top-Up agar dapat melanjutkan tugas untuk memberikan like pada konten TikTok dan mendapatkan upah.
Baca Juga:Israel Gencarkan Serangan ke Rafah, Sebabkan Satu Keluarga Tewas di Dalam RumahBikin Resep Perkedel Kentang Kornet untuk Cemal-cemil yang Lezat dan Mengenyangkan
“Saya ngerasa seperti dihipnotis, nurut sama kata-kata yang berikan saya tugas. Katanya, kalau Kakak Mau Top Up lagi, harus transfer dulu Rp600 ribu. Akhirnya saya Top-Up, saya transfer Rp600 ribu. Ternyata, harus Top-Up lagi Rp4 juta,” kata Biya.
“Top-Upnya ke Virtual Account. Kadang ke Bank Mega, kadang ke Bank CIMB Niaga, kadang ke Bank Jago,” tambahnya.
Jumlah Top-Up yang dilakukan oleh Biya kemudian meningkat, semakin lama semakin besar. Awalnya, Biya mengirimkan uang sebesar Rp600 ribu melalui transfer. Namun, jumlahnya kemudian meningkat hingga mencapai Rp25 juta.