PASUNDAN EKSPRES – Adanya pernyataan Pangeran William berbicara mengenai konflik Israel-Gaza melalui akun Instagram Kerajaan menyerukan agar pertempuran segera diakhiri, mengejutkan banyak pihak.
Pernyataan Pangeran William Mengenai Konflik Israel-Gaza
Pernyataan ini merupakan intervensi yang jarang dilakukan oleh Pangeran William terhadap konflik tersebut.
Pernyataan Pangeran William berisi ungkapan keprihatinannya terhadap jumlah korban jiwa yang tinggi akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Baca Juga:Sinopsis Film “Pemandi Jenazah” (2024) yang Siap Menggentayangi di BioskopGet Ready Buat Beli Tiket Konser Avenged Sevenfold di Jakarta, Segini Harganya!
Ia menyebut peristiwa tersebut ketika Hamas menyerang Israel dan memicu perang yang berkepanjangan yang dilancarkan oleh Perdana Menteri Netanyahu di Gaza.
Pernyataan Pangeran William ini dilaporkan oleh BBC dan Time pada hari Rabu, 21 Februari 2024.
“Saya tetap sangat prihatin dengan besarnya korban jiwa akibat konflik di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Terlalu banyak korban jiwa,” ujar Pangeran William dalam pernyataannya.
“Kadang-kadang hanya ketika dihadapkan dengan besarnya penderitaan manusia barulah kita sadar akan pentingnya perdamaian permanen,” tegasnya.
“Bahkan dalam saat-saat tergelap, kita tidak boleh menyerah pada keputusasaan. Saya tetap berpegang pada harapan bahwa masa depan yang lebih cerah dapat ditemukan, dan saya menolak untuk menyerah,” lanjutnya.
Pernyataan Pangeran William mendapat tanggapan dari juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy.
Ia menyatakan bahwa Israel tentu ingin mengakhiri pertempuran sesegera mungkin, namun dengan beberapa syarat tertentu.
“Israel tentu saja ingin mengakhiri pertempuran sesegera mungkin,” katanya.
Baca Juga:Gideon Tengker Menggugat Rieta Amilia dan Kedua Anaknya, Meminta Agar Ketiganya Dijemput PaksaBertambah, Jumlah Gugatan Gideon Tengker Terhadap Harta Gono-gini Jadi Rp300 Miliar!
“Namun, hal itu hanya akan terjadi setelah pembebasan 134 sandera dan saat ancaman dari Hamas telah dihancurkan,” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa Pangeran William adalah anggota keluarga kerajaan pertama yang melakukan kunjungan resmi ke Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina pada tahun 2018.
Selama kunjungannya yang berlangsung selama empat hari, ia disambut oleh Presiden Israel saat itu, Reuven Rivlin, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di Yerusalem dan Ramallah. (pm)