Yayasan Assolahiyah Karawang Ikut Ramaikan Aksi Ecobrick Serentak

Yayasan Assolahiyah Karawang Ikut Ramaikan Aksi Ecobrick Serentak
AKSI: Yayasan Assolahiyah melakukan aksi serentak membuat ecobrick di Hari Peduli Sampah Nasional 2024.
0 Komentar

KARAWANG-Lembaga TK, KB dan SMPI Al-Firdaus naungan Yayasan Assolahiyah Cilamaya Kulon, Karawang melakukan aksi serentak membuat ecobrick di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024.

Aksi serentak membuat ecobrick bersama anggota persatuan bank sampah sekolah Indonesia (Pebssi) ini diikuti oleh ratusan siswa dan orangtua murid di lembaga masing-masing.
Aksi membuat ecobrick dilakukan lantaran permasalahan sampah di mana pun, kapan pun selalu menjadi isu sentral lingkungan yang tidak pernah selesai dituntaskan. Diketahui, ecobrick adalah botol PET yang dikemas padat dengan plastik bekas yang bersih dan kering.

Plastik bekas dimasukkan ke dalam botol dan ditekan hingga padat menggunakan tongkat. Ecobrick dapat dimanfaatkan untuk membuat blok bangunan, membuat kursi atau meja dan masih banyak kerajinan yang lain.

Baca Juga:Petugas KPPS yang Meninggal dapat Santunan, Ketua KPU Karawang Salurkan Rp46 Juta untuk KeluargaKarawang Raih Dua Penghargaan dari Disdukcapil Jabar

“Masalah sampah sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari; sampah dihasilkan setiap saat dan paparan sampah tersebar di mana-mana. Ini yang menjadi komitmen kami di Assolahiyah untuk terus peduli lingkungan,” ujar Ketua Yayasan Assolahiyah, Heru Saleh.

Hal ini dikarenakan masalah sampah sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari; sampah dihasilkan setiap saat dan paparan sampah tersebar di mana-mana.

Dia menjelaskan, pihaknya berkomitmen menciptakan lembaga-lembaga yang peduli dengan isu lingkungan.

“Seperti hal nya prestasi PAUD Al-Firdaus yang mendapat rekor MURI sebagai sekolah pertama pengelola sampah jenjang PAUD, dan masuk 12 besar lomba internasional tingkat Asean yg diselenggarakan seamolec dalam lomba waste hero,” katanya.

Lebih lanjut, ungkap dia, Yayasan Assolahiyah membentuk bank sampah induk yang saat ini memiliki 36 bank sampah unit dengan ratusan nasabah dari lembaga lainnya di kabupaten Karawang.

“Kami terus melakukan sosialisasi untuk replikasi bank sampah sekolah dan kurikulum pengelolaan sampah ke setiap lembaga. Bahkan tahun ini sampai ke tingkat provinsi,” sebutnya.
Sementara itu, Koordinator PEBBSI yang juga digagas oleh Assolahiyah, Siti Marini menambahkan, ada beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat yang telah dan akan melaksanakan replikasi, di antaranya Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu dan Majalengka.

“Kami sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar bank sampah sekolah ini semakin menyebar karena semakin banyak yang mengelola sampah semakin bersih juga Karawang dan Indonesia ini. Indonesia bersih 2025 akan mudah terwujud,” jelasnya.

0 Komentar