PASUNDAN EKSPRES – Militer Amerika Serikat melacak balon kecil di udara negara bagian barat.
Jet-jet tempur Amerika Serikat (AS) tengah melakukan pelacakan terhadap sebuah balon yang tampak terbang di wilayah barat AS pada ketinggian tertentu.
Akan tetapi, pejabat mengatakan bahwa balon tersebut tidak mengancam keselamatan siapapun, baik di darat maupun di udara.
Baca Juga:Resep Es Kopyor yang Manis dan Menyegarkan, Bikin Hempas Haus pas Buka PuasaResep Tumis Jamur Tiram sebagai Menu Berbuka Puasa yang Rendah Kolesterol
Militer Amerika Serikat Melacak Balon Kecil yang Terbang di Udara
Dikutip VOA Indonesia, Sabtu (24/2/2024) NORAD (North American Aerospace Defense Command), yang merupakan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara, menggambarkan objek tersebut sebagai sebuah balon kecil yang terbang dengan melayang pada ketinggian antara 43.000 dan 45.000 kaki (sekitar 13,72 kilometer) karena terdorong oleh arus angin.
Dalam pernyataannya, NORAD mengatakan bahwa jet-jet tempur telah diterjunkan untuk mencegat balon yang terbang di atas wilayah negara bagian Utah dan memastikan bahwa balon tersebut tidak dapat bergerak secara aktif serta tidak menyebabkan ancaman terhadap keamanan nasional.
NORAD mengatakan pihaknya untuk terus melacak balon tersebut dan menjaga kontak dengan Administrasi Penerbangan Federal guna memastikan keselamatan penerbangan.
Menurut NORAD, hingga malam Jumat (23/2), FAA (Federal Aviation Administration), yang merupakan regulator penerbangan sipil AS, juga telah memastikan bahwa balon tersebut tidak menyebabkan risiko bagi pesawat jet penumpang atau pesawat lain di wilayah tersebut.
Setelah penemuan balon mata-mata China yang transit di Amerika Serikat pada Februari 2023, militer AS telah meningkatkan pengawasan langit di dalam dan sekitar wilayah udara negara tersebut.
Pejabat China mengklaim bahwa balon tersebut memiliki tujuan untuk mempelajari cuaca dan “terlepas dari jalur yang direncanakan”. Namun, Pentagon menolak klaim tersebut dengan menyatakan bahwa balon tersebut dirancang untuk tujuan pengawasan.
Akibat insiden tersebut, ketegangan antara AS dan China meningkat, bahkan menyebabkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, membatalkan perjalanannya ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping, dan pejabat tinggi lainnya.
Baca Juga:Islamfobia Memuncak di Inggris Semenjak Perang Israel-Palestina, Terdapat Lebih 2 Ribu KasusSolusi Dua Negara menjadi Jawaban Konflik Israel-Palestina, Kata G20
Akhirnya, AS mengambil langkah menembak jatuh balon China tersebut di lepas pantai Carolina Selatan setelah balon tersebut melintasi sebagian besar wilayah Amerika.