PASUNDAN EKSPRES- Mio M3, si mungil sporty dari Yamaha, pernah menjadi primadona di jalanan Indonesia. Namun, tahta rajanya kini direbut oleh Honda Beat. Apa yang membuat Motor ini tertinggal? Mari kita selami kisahnya.
Lahir di Era yang Salah?
Motor ini pertama kali meluncur di tahun 2014. Saat itu, masyarakat Indonesia sudah tergila-gila dengan Honda Beat yang terkenal irit. Mio, meskipun memiliki banyak keunggulan, terganjal isu boros bahan bakar.
Bukan Sekadar Mitos?
Benarkah Mio boros? Jawabannya tergantung. Jika dibandingkan dengan Beat yang 110cc, Mio yang 125cc memang sedikit lebih boros. Namun, dengan perawatan yang tepat, konsumsi BBM Mio bisa mencapai 45-50 km/liter.
Isu Lain yang Menghantui
Baca Juga:Neu Green Motor Listrik Karya Anak Bangsa yang Mencuri Perhatian di IIMS 2024Resep Mudah Membuat Korean Garlic Bread, Roti yang Viral
Selain boros, Mio ini juga dirumorkan mesinnya vampir oli dan sering ngempos. Hal ini tentu membuat banyak orang ragu untuk meminangnya.
Terlupakan dan Tergantikan
Sejak kemunculannya, Motor ini belum pernah mengalami facelift. Yamaha tampaknya lebih fokus pada Gear 125 sebagai matic entry level mereka.
Masih Layakkah Dibeli?
Jika kamu mencari motor bekas dengan harga di bawah Rp10 juta, Motor ini bisa menjadi pilihan.
Asalkan kamu rajin ganti oli dan servis rutin, motor ini bisa menjadi teman perjalanan yang handal.
Kesimpulannya Mio M3 adalah motor yang bagus dan kuat, namun terganjal oleh beberapa isu dan kurangnya pembaharuan. Jika kamu mencari matic entry level yang murah dan tangguh, Mio M3 bisa menjadi alternatif.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu punya pengalaman dengan Mio M3? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!