KARAWANG-Polisi mengungkap fakta lain di balik kasus gay bunuh gay, yang terjadi di Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil menjelaskan, Asma (45) korban pembunuhan di Kecamatan Cilamaya Kulon oleh kekasih sesama jenisnya WY (28) itu kerap bawa pria lain ke rumahnya.
“Menurut beberapa saksi yang kita periksa memang korban sendiri sering bertemu dengan beberapa pria. Ini pun berdasarkan penelusuran dari handphone korban,” ujarnya.
Jalil menjelaskan, Amung adalah seorang gay yang berperanan sebagai perempuan atau bisa disebut boty, Dalam istilah homoseksual, boty atau bottom adalah peran yang dipakai seorang lelaki gay sebagai posisi perempuan. Sedangkan gay yang berperan sebagai lelaki biasanya disebut sebagai top.
Baca Juga:Perilaku Memilih: Siapa Karena Apa ?Pentingnya Penerapan Disiplin Positif di Sekolah
“Pasangan LGBT (WY dan Amung) ini memang karena awalnya info dari masyarakat. Setelah melakukan penangkapan dan ditelurusi, memang WY berperan sebagai pria dan Amung sebagai wanita,” jelasnya.
Jalil mengatakan, berdasarkan pendalaman, ternyata korban lebih aktif sebagai gay dibandingkan pelaku. Indikasinya terlihat dari perilaku korban yang kerap meminta pelaku untuk melakukan hubungan seksual.
“Ternyata yang lebih aktif si korbannya sendiri, yang dimana untuk memenuhi hasratnya itu, kemudian memberikan imbalan (kepada pria yang melayani),” katanya.
Korban selalu melakukan transaksi pembayaran uang kepada pria yang bersedia melayani nafsu seksualnya. Kepada Wahyudin, Amung biasanya memberikan bayaran uang berkisar Rp120.000, Rp170.000 hingga Rp200.000.
“Ada rate-nya, kepada pelaku WY rate-nya berkisar 170, 200 sampai 120, dan terjadinya pembunuhan karena pelaku kesal terhadap korban yang kerap meminta berhubungan seks namun yang ktp yang dijanjikan korban untuk di kembalikan tak kunjung diberikan,” ungkapnya.(dik/ery)