PASUNDAN EKSPRES- Cirebon, sebuah kota yang tenang di Jawa Barat, terguncang oleh suatu peristiwa tragis pada tahun 2016 yang merenggut nyawa seorang gadis muda bernama Vina dan kekasihnya, Eky.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena kekejaman yang dilakukan oleh sekelompok anggota geng motor, membawa masyarakat Cirebon pada perasaan kekhawatiran dan kepedihan.
Kronologi Kejadian
Pada awalnya, kematian Vina dan Eky disamarkan sebagai kecelakaan lalu lintas biasa. Tubuh mereka yang hancur dianggap sebagai akibat kecelakaan. Namun, penyelidikan polisi mengungkap kejanggalan, membuka pintu menuju kisah kejam pembunuhan berencana.
Baca Juga:One Piece: Misteri Enel Terungkap, Musuh Baru Menanti LuffyMio M3 Diambang Kehancuran! Padahal Motor Bagus
Kedua korban, Vina dan Eky, diserang oleh sekelompok orang saat mereka sedang mengendarai sepeda motor di depan SMP 11 Kali Tanjung. Pelemparan batu tiba-tiba terjadi, mengawali aksi kekerasan yang menyedihkan.
Para pelaku memepet korban, menggunakan bambu untuk memukul, dan akhirnya membawa mereka ke tempat terpencil. Di sana, mereka menjadi korban pengeroyokan dan pemerkosaan.
Penangkapan dan Sidang
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, polisi berhasil menangkap delapan pelaku pada tanggal 31 Agustus 2016.
Ketujuh pelaku dewasa dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Cirebon pada tahun 2017, dengan dakwaan melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 81 UU No 35 tahun 2014 tentang Persetubuhan Anak.
Sementara itu, satu pelaku yang masih di bawah umur dihukum 8 tahun penjara setelah menjalani sidang terpisah.
Cerita yang Menyayat Hati dari Keluarga
Enam hari setelah kematian korban, keluarga mendapat kejutan lain ketika teman Vina menghubungi mereka.
Saat bertemu, teman tersebut mengaku kerasukan arwah Vina dan menceritakan kronologi kejadian yang menyiksa. Arwah Vina mengungkapkan bahwa selain disiksa, dia juga diperkosa secara sadis.
Baca Juga:Neu Green Motor Listrik Karya Anak Bangsa yang Mencuri Perhatian di IIMS 2024Resep Mudah Membuat Korean Garlic Bread, Roti yang Viral
Ironisnya, arwah Vina juga mengenal salah satu pelaku, menyebutnya sebagai seseorang yang sering berpapasan saat bermain dengan teman-temannya.
Rekaman suara tangisan korban tersebar luas, menggugah simpati dan kepedihan di kalangan masyarakat.
Diangkat ke Layar Lebar
Delapan tahun setelah peristiwa itu, Dee Company mengumumkan niat mereka untuk mengangkat kisah tragis ini menjadi sebuah film berjudul “Vina: Sebelum 7 Hari.”
Film ini diharapkan bisa menjadi medium untuk mengenang korban dan juga menyampaikan pesan tentang kekejaman serta bahaya yang mungkin mengancam masyarakat.