SUBANG–Sekolah Dasar Negeri (SDN) Panghegar Subang meluncurkan program pembiasaan inovatif bernama ‘Rebo Nyunda’. Program ini bertujuan untuk melestarikan budaya Sunda di kalangan generasi muda, khususnya para siswa-siswi.
Setiap hari Rabu seluruh warga sekolah mulai dari guru, staf, hingga siswa, diwajibkan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda. Hal ini berlaku di seluruh area sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Kepala Sekolah SDN Panghegar Popon Sumarni menjelaskan, program Rebo Nyunda merupakan salah satu upaya sekolah untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya Sunda kepada para siswa-siswi.
Baca Juga:Dema Fisip UIN Bangun Daya Kritis Mahasiswa, Bakal Gelar Festival Bedah BukuFK Pokdarwis Purwakarta Kembangkan Wisata Birdwatching, Edukasi Keanekaragaman Hayati
“Di era globalisasi ini, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal, sehingga dapat membantu para siswa-siswi untuk mempelajari dan memahami bahasa Sunda dengan lebih baik,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (27/2).
Program Rebo Nyunda disambut dengan antusias oleh para siswa-siswi. Mereka terlihat senang dan bersemangat untuk menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi.
“Selain melestarikan Basa Sunda, program ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai budaya Sunda kepada siswa-si si seperti nilai-nilai kesopanan, saling menghormati, dan gotong royong itu sangat penting untuk ditanamkan sejak dini,” jelasnya.
Rebo Nyunda ini tidak hanya bermanfaat bagi para siswa, tetapi juga bagi para guru dan staf. Program ini membantu mereka untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Sunda dan lebih mengenal budaya Sunda.
Selain itu, pembiasaan ini dilakukan setiap pagi di hari rabu dengan melakukan permainan tradisional yang beragam seeprti ucing-ucingan, somblah, dan lainnya.
Pembiasaan Rebo Nyunda merupakan contoh nyata upaya pelestarian budaya lokal yang dilakukan oleh SDN Panghegar. Pembiasaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut melestarikan budaya Sunda.(znl/ysp)