PASUNDAN EKSPRES – Film “Women from Rote Island” (2024) karya Jeremias Nyangoen mengangkat tema tentang peran besar perempuan dalam melahirkan dan merawat kehidupan, namun seringkali dihadapkan pada diskriminasi dan kekerasan seksual.
Film ini juga dikenal dengan judul bahasa Indonesia “Perempuan Berkelamin Darah”.
Sinopsis Film “Women from Rote Island” (2024)
Kisahnya berkisah tentang Orpa, seorang ibu tunggal, serta kedua anaknya, Martha dan Bertha.
Baca Juga:Jangan di-Skip! Cek 21 Merk Kurma Buatan Israel di Sini!Kabar Baik, Lagu Dear God Masuk Playlist Khusus untuk Memanjakan Fans di Indonesia!
Martha, seorang pekerja migran, kembali ke kampung halamannya di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, untuk menghadiri pemakaman ayahnya.
Namun, kepribadiannya berubah drastis setelah mengalami kekerasan seksual di tempat kerja.
Ia terus menjadi korban kekerasan seksual, bahkan di kampung halamannya sendiri.
Bahkan, keluarganya diminta membayar ganti rugi saat Martha membakar rumah pelaku pemerkosaannya.
Selain Martha, Orpa juga mengalami pelecehan di pasar, tetapi malah disalahkan oleh keluarganya. Bertha, anak perempuan yang masih duduk di bangku SMA, juga mengalami kekerasan seksual dan akhirnya diculik dan dimutilasi.
Di Balik Film “Women from Rote Island” (2024)
Film ini menyoroti bahwa kekerasan seksual tidak hanya berupa tindakan fisik, tetapi juga pelecehan verbal dan penculikan.
Babak “Beta Gagal Menjadi Ibu” menjadi puncak tragis dalam film ini, ketika Martha melahirkan anak dari hasil kejahatan seksual yang dialaminya, sementara Bertha ditemukan dalam kondisi yang mengerikan.
Baca Juga:Selenator Merapat! Berikut Lirik Lagu Love On Selena Gomez yang Bikin CanduNgeri! Ini Dia Sinopsis Lengkap Film Exhuma (2024) yang Bercerita Tentang Perdukunan Korea
Meski penuh dengan adegan kekerasan yang menyayat hati, film ini juga memberikan harapan.
Orpa dan ibu-ibu setempat menggelar aksi demo anti-kekerasan di depan kantor polisi, menandakan awal dari perjuangan untuk keadilan.
Film Women from Rote Island” mengajak penonton untuk merenungkan betapa pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan perjuangan mereka dalam menghadapi ketidakadilan. (pm)