PASUNDAN EKSPRES- Mixed Martial Arts (MMA) adalah bentuk olahraga bela diri campuran di mana setiap petarung memiliki kebebasan untuk menggunakan berbagai teknik dari seluruh dunia.
Namun, di balik kebebasan tersebut, UFC (Ultimate Fighting Championship) sebagai promotor utama MMA telah menetapkan beberapa peraturan untuk menjaga keselamatan para atletnya.
Salah satu seni bela diri yang dilarang di UFC adalah silat. Meskipun silat memiliki akar sejarah yang kaya dan beragam, alasan di balik larangan ini bukanlah karena ketidakmampuan tekniknya, melainkan karena sifat silat sebagai jenis bela diri Combat.
Baca Juga:Turun Harga! Waktunya Beli iPhone 15 di Tahun 2024Bolu Pisang Tanpa Mixer Anti Gagal dan 100% Pasti Berhasil
Silat sejatinya diciptakan untuk pertarungan yang melibatkan memanfaatkan kelemahan musuh dan melumpuhkannya, bahkan hingga merugikan nyawa lawan.
Teknik bantingan dalam silat, misalnya, dapat mematahkan leher lawan, menyebabkan kematian seketika. Pukulan yang mengarah ke tenggorokan, ginjal, dan titik vital lainnya juga dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian.
Uniknya, dalam silat, aspek kehormatan atau pencarian ketenaran bukanlah fokus utama.
Sebaliknya, seni bela diri ini lebih menekankan pada pukulan yang dianggap tidak fair dan mengeksploitasi kelemahan lawan.
Teknik dalam silat dirancang untuk mencapai tujuan dengan cepat dan efisien, tanpa memperhatikan norma-norma kehormatan.
Ketika diterapkan dalam lingkungan seperti UFC, di mana etika pertarungan dan keselamatan atlet diutamakan, silat menjadi tidak sesuai.
Keterlibatan dalam teknik-teknik yang dapat membahayakan nyawa lawan bertentangan dengan prinsip dasar dari UFC, yaitu memberikan hiburan olahraga yang adil dan aman.
Baca Juga:Emang Bisa Bikin Bolu Pisang Tanpa Telur? Bisa Dong Simak Resepnya DisiniDaftar Kisaran Harga Motor Listrik Bekas dan Tips Membeli
Jadi, apakah larangan silat dalam UFC adalah keputusan yang tepat? Tentu saja, hal ini dapat dilihat dari perspektif keselamatan dan integritas atlet.
UFC, sebagai entitas global yang mendominasi dunia MMA, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap pertandingan yang diselenggarakan memenuhi standar etika dan keamanan.
Oleh karena itu, larangan terhadap silat bukanlah sekadar pembatasan, melainkan langkah yang diambil untuk menjaga integritas kompetisi dan melindungi para petarung.