PASUNDAN EKSPRES – Menteri Israel serukan Ramadan dihapus di tengah ketegangan Tepi Barat. Seorang menteri Israel menyerukan agar bulan suci Ramadan “dimusnahkan” disaat meningkatnya ketegangan di Tepi Barat atas perang genosida Zionis Israel di Jalur Gaza.
Menteri Israel Serukan Ramadan Dihapus, Dikecam Dewan Hubungan Muslim-Amerika
“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihapuskan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihapuskan,” ujar Menteri Israel, Amihai Eliyahu, dikutip Middle East Monitor, Rabu (6/3/2024).
Eliyahu juga mengatakan bahwa ketegangan selama bulan suci di wilayah yang hancur dan Tepi Barat harus diabaikan.
Baca Juga:Sinopsis Film Bob Marley: One Love, Kisah Legenda Reggae Dunia yang MemukauUcapan Menyambut Ramadhan 1445 Hijriah, Bulan Suci Siap Memeluk Dunia
Eliyahu merupakan seorang anggota dari partai sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) yang seringkali dianggap sebagai seseorang yang fasis dan anti-Arab. Partai tersebut dipimpin oleh Itamar Ben-Gvir, seorang Menteri Keamanan Nasional yang mengajukan ide pengusiran warga Palestina dari Gaza, pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah tersebut, serta tindakan penembakan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina. Selama periode ini, Israel telah melancarkan serangan militer yang berakibat fatal.
Sejak menjadi menteri Israel pada tahun 2022, Eliyahu telah membuat pernyataan yang sangat kontroversial selama kampanye militer Israel di Gaza. Pada bulan November tahun lalu, Eliyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bila penggunaan senjata nuklir merupakan salah satu pilihan bagi tentara Israel, dan mengatakan jika penduduk Gaza “tidak memiliki hak untuk hidup”. Ucapannya menuai banyak perhatian
Pernyataan dari Eliyahu itu mendapatkan kecaman dari Dewan Hubungan Muslim-Amerika (CAIR) yang menyerukan Presiden AS Joe Biden untuk mengutuk apa yang diucapkan oleh Menteri Israel tersebut.
Pernyataan Eliyahu muncul saat Israel menyampaikan kekhawatiran atas peningkatan ketegangan di Tepi Barat dan Gaza selama bulan Ramadan. Sementara itu, Israel memberlakukan pembatasan akses ke Mesjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan yang akan dimulai pada tanggal 10 Maret.
Mesjid Al-Aqsa merupakantempat tersuci ketiga dalam Islam, dan menjadi tempat yang mampu menarik ratusan ribu jamaah terutama selama Bulan Ramadan.
Sebagai informasi, sekitar 30.320 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober lalu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.