PASUNDAN EKSPRES – Menurut Qodari, pengamat politik, gabungan antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang dipimpin oleh Cak Imin, sebenarnya merupakan skenario yang dirancang oleh Surya Paloh. Qodari menduga bahwa pertemuan yang terjadi pada bulan Desember atau Januari kemungkinan menjadi titik awal dari skenario tersebut, seperti melansir dari @Beritaterkini432 yang tayang pada 2 Maret 2024.
Qodari berpendapat bahwa pilihan Cak Imin sebagai calon wakil presiden sebenarnya merupakan alternatif dari Surya Paloh, yang kemungkinan tidak memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan Anies Baswedan. Menurutnya, kehadiran AHY sebagai wakil presiden akan memperkuat gerakan perubahan yang diusung oleh Anies, namun jika Cak Imin dipilih, koalisi pemerintahan tersebut akan terasa lebih lemah.
Disebabkan perbedaan basis dukungan antara Anies dan Muhaimin, Qodari meyakini bahwa gabungan keduanya tidak akan terlalu efektif. Anies dikenal sebagai tokoh perubahan dengan basis dukungan yang kuat, sementara Muhaimin memiliki basis yang berbeda dan fokus pada hal-hal yang berbeda pula.
Baca Juga:Absennya Puan dan Cak Imin dari Paripurna, Isyarat Tak Kompak Usulan Hak Angket Dugaan kecurangan Pemilu?11 Ide Simple Untuk Menu Sore Sehat yang Sederhana dan Mudah
Bagi Qodari, skenario ini adalah bagian dari strategi politik yang dijalankan oleh Jokowi, dengan dukungan dari Surya Paloh. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai motif di balik skenario tersebut.
Komentar Qodari ini menambahkan kompleksitas dalam dinamika politik menjelang pemilihan presiden, dan menimbulkan pertanyaan mengenai peran serta berbagai pihak dalam membentuk aliansi politik di Indonesia.