Pertama, Memudahkan personalisasi pembelajaran. Kecerdasan buatan dapat menganalisis data pembelajaran individu peserta didik, seperti preferensi belajar, tingkat pemahaman, dan kelemahan tertentu. Kecerdasan buatan dapat menyajikan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
Kedua, Dapat memberikan umpan balik real-time. Sistem kecerdasan buatan dalam kelas metaverse dapat memberikan umpan balik kepada peserta didik secara real-time kepada peserta didik dalam bentuk kuis maupun edugame.
Ketika, Mempermudah pembelajaran berdiferensiasi. Kecerdasan buatan dapat membantu guru dalam mengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat keterampilan atau kebutuhan belajar mereka. Dengan demikian, guru dapat menyusun pembelajaran yang diferensiasi sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok peserta didik dan memastikan setiap peserta didik mendapat tantangan yang sesuai kemampuannya.
Baca Juga:Pandangan Guru terhadap Sekolah Ramah Anak (SRA): Antara Kekhawatiran dan Kebutuhan SosialisasiMembangun Persatuan dan Rekonsiliasi pasca Pemilu
Keempat, Mempermudah penilaian otomatis. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik secara otomatis, baik dalam bentuk tugas, ujian, atau proyek. Hal ini mengurangi beban kerja guru dalam menilai pekerjaan peserta didik secara manual dan memungkinkan untuk memberikan umpan balik yang lebih mendalam kepada peserta didik.
Kelima, Dapat menampilkan simulasi interaktif. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menciptakan simulasi yang lebih realistis dan responsif dalam kelas metaverse. Simulasi ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan cara yang interaktif dan eksperimental sehingga dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang sulit atau abstrak.
Keenam, Memperkuat kolaborasi dan interaksi dalam kelas. Sistem kecerdasan buatan dalam kelas metaverse dapat meningkatkan kolaborasi dan interaksi antara peserta didik dan guru. Misalnya, kecerdasan buatan dapat membantu peserta didik dalam menjawab pertanyaan, memberikan penjelasan tambahan, atau memfasilitasi diskusi kelompok.
Kini sudah saatnya guru menyadari perkembangan zaman dan teknologi yang kian pesat sehingga guru harus mampu untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik generasi Z.
Integrasi kecerdasan buatan dalam kelas metaverse diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran melalui pengalaman pembelajaran yang lebih adaptif, interaktif, dan personal bagi peserta didik sehingga para peserta didik mampu menghadapi tuntutan dunia yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat.