PASUNDAN EKSPRES – Menteri Luar Negeri China akan mengunjungi Australia minggu depan seiringnya dengan membaiknya hubungan keduanya.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan jika diplomat tertinggi China, Menteri Luar Negeri Wang Yu akan mengunjungi Australia minggu depan sebagai tanda mencairnya sebuah hubungan yang tegang.
Menteri Luar Negeri China akan Mengunjungi Australia
“Saya menantikan pertemuan dengan Wang Yi dalam kunjungannya ke Canberra minggu depan,” ujar Albanese dalam sebuah konferensi pers, dikutip Reuters, Kamis (14/3/2024).
Baca Juga:Akhirnya! Toyota Menyetujui Kenaikan Upah Terbesar dalam 25 Terakhir PBB akan Mencoba Melewati Jalan Militer Israel untuk Salurkan Bantuan ke Gaza Utara
Albanese juga mengatakan jika kedatangan Wang Yi akan menjadi hal yang baik. Ia juga membahas mengenai kemajuan yang baik di beberapa bulan terakhir dalam mengatasi hambatan perdagangan dengan China, yang merupakan mitra dagang terbesar Australia.
Sebagai informasi, sejak tahun 2018 hubungan diplomatik antara Australia dan China mengalami ketegangan.
Hal tersebut dimulai ketika pemerintahan konservatif sebelumnya di Australia melarang Huawei untuk menyediakan peralatan dalam peluncuran jaringan 5G. Hubungan semakin memburuk setelah pemerintah Australia menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul COVID-19.
China merespons dengan menerapkan tarif pada sejumlah komoditas Australia sebagai tanggapan terhadap tindakan tersebut. Sejak pemerintahan Partai Buruh Albanese berkuasa dua tahun yang lalu, China telah mencabut sebagian besar blok dagang dengan Australia.
Treasury Wine Estates, produsen anggur terkemuka di Australia yang terdaftar di bursa efek, mengumumkan bahwa Kementerian Perdagangan China telah mengeluarkan proposal sementara untuk menghapus tarif pada anggur Australia. Hal ini meningkatkan harapan bahwa bea masuk yang telah diberlakukan selama hampir tiga tahun ini akan segera dihapus.
Albanese menyambut perkembangan tersebut dengan baik. Ia juga mengungkapkan bahwa ekspor anggur ke China sebelum diberlakukannya tarif bernilai lebih dari A$1 miliar ($662 juta) per tahun. Ia optimis bahwa pembatasan tersebut akan segera dicabut.
Dalam pertemuan mereka yang akan terjadi pada hari Rabu mendatang, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, diperkirakan akan membahas isu-isu konsuler, hambatan perdagangan, hak asasi manusia, pencegahan konflik, dan keamanan regional dengan Wang Yi.
Baca Juga:5 Makanan yang Dihindari saat Berbuka Puasa agar Badan Tetap SehatAkhirnya! Toyota Menyetujui Kenaikan Upah Terbesar dalam 25 Terakhir
“Australia berpandangan bahwa hubungan bilateral yang stabil akan memungkinkan kedua negara untuk mengejar kepentingan nasional masing-masing, jika kita menyikapi perbedaan dengan bijak,” kata Wong dalam sebuah pernyataan.