Oleh: Agus Prasmono, M.Pd.(Pengamat kependudukan, tinggal di Ponorogo)
Data angka pernikahan di Indonesia menurut BPS mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun, bahkan dalam sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 28% walau jumlah penduduk masih mengalami peningkatan. Ada apa dibalik ini semua? Bahkan tahun 2023 merupakan tahun terendah jumlah pernikahan yang terjadi di Indonesia. Bisa jadi penurunan ini akan terus terjadi ditahun-tahun yang akan datang. Kalau ini terus terjadi maka akan menjadi masalah kependudukan tersendiri ditengah kasus bonus demografi sekarang yang dampaknya belum tentu menimbulkan hal yang positif.
Berikut data pernikahan dicatat BPS selama sepuluh tahun terakhir:
2023: 1,58 juta2022: 1,71 juta2021: 1,74 juta2020: 1,79 juta2019: 1,98 juta2018: 2,02 juta2017: 1,94 juta2016: 1,84 juta2015: 1,94 juta2014: 2.11 juta2013: 2.21 jutaSumber: BPS
Baca Juga:Menelisik Hubungan Geografi dan Bulan RamadanPeran Penting Sekolah dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat
Tend angka penurunan pernikahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun sudah diawali di beberapa negara maju sebelumnya termasuk beberapa negara di Asia juga mengalami hal yang senada. Bahkan negara Asia lain seperti Korea, Hongkong, Jepang, termasuk Singapura sudah mendahului penurunan terebih dulu sehingga negara tersebut mengalami ancaman demografis berupa berkurangnya jumlah pendududuk di masa yang akan datang. Bahkan negara tersebut mengalami piramida penduduk tua(ageing population) dimana jumlah penduduk usia tua akan semakin mendominasi komposisi penduduknya.
Penuaan umur penduduk dicerminkan dalam gambar piramida penduduk yang semakin membesar di bagian atas atau puncak.Menurut Jawa Pos (6 Maret 2024) kondisi ini dipicu oleh kondisi ekonomi dan gaya hidup masyarakat. Namun hal ini perlu penelitian lebih jauh. Pertama kalau berkaitan dengan kondisi ekonomi makro, secara umum ada peningkatan ekonomi setiap tahun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94%. Kedepan pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta dan Pemerintah, maupun investasi. Dengan perkembangan tersebut, menurut prakiraan Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 tetap pada kisaran 4,5-5,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga selalu mengalami peningkatan walaupun selalu dengan prosentasi yang tidak begitu menggembirakan (Baca: rendah).