Disisi lain tentang trend perkawinan semakin menurun bisa jadi hal ini karena derasnya arus informasi sehingga trand ini menyebar keseluruh pelosok dunia. Penurunan ini bukan saja dialami oleh negara maju tetapi juga negara berkembang seperti Indonesia. Pergaulan antar negara baik secara fisik maupun melalui dunia maya akan berpengaruh pada kondisi ini. Apa yang terjadi di negara maju bisa jadi ditiru oleh generasi muda yang ada di negara sedang berkembang. Budaya yang berkembang di negara tetangga, hari juga telah merembet masuk ke negara kita. Sehingga budaya dan trend menunda kawin juga berkembang sampai Indonesia.
Namun anehnya tidak dibarengi dengan menunda perbuatan yang mestinya tidak dilakukan oleh yang belum berkeluarga dengan bukti semakin meningkatnya dispensasi/ijin nikah karena matoritas terjadi karena kebobolan sebelum nikah terseburt dilangsungkan. Malu berhubungan intim sebelum menikah harus dijaga karena agama melarangnya, berbeda dengan negara yang tidak mendasarkan kehidupannya pada agama sebagai landasan idiologisnya. Dewasa ini publik figure,mulai dari penyanyi, bintang film, selebgram, juga banyak yang perilakunya tidak menggambarkan kehidupan beragama yang baik.
Namun anehnya generasi muda tetap mengidolakan mereka terlepas dari apapun yang terjadi dalam kehidupan sang idola tersebut. Permisif terhadap pelanggaran moral dan etika juga semkin banyak menjadi contoh dimana-mana dan ini disaksikan langsung oleh generasi muda. Ini meruakan kondisi yang tidak mendukung terhadap kehidupan yang baik.
Baca Juga:Menelisik Hubungan Geografi dan Bulan RamadanPeran Penting Sekolah dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat
Hal ini bukan masalah sepele dan harus ditangani leh semua pihak mulai dari pemerintah sendiri harus menyiapkan regulasi (peraturan) yang tepat, masyarakat harus membangun kesadaran untuk menciptakan kondisi yang kondisi yang sehat terhadap perkembangan kejiwaan generasi muda, Lembaga Pedidikan harus semakin waspada dan tentunya keluarga sebagai tempat tumbuh kembang generasi muda yang paling awal harus semakin peduli terhadap perkembangan anak-anaknya.
Indonesia adalah negara berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, berarti norma agama harus tetap dijaga bersama oleh komponen negeri ini. Indonesia sebagai negara terbesar kelima penduduknya di dunia harus tetap dikontrol perkembangan penduduknya secara kuantitif maupun secara kualitatif. Ini menjadi sebuah PR kita bersama.(*)