Oleh : Yulia Enshanty, S.Pd (Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi, Guru Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi)
Guru merupakan pilar utama dalam dunia pendidikan. Dedikasi dan semangat guru dalam mengajar dan membimbing generasi penerus bangsa patut diapresiasi, namun, di balik peran mulia ini, guru juga sering menghadapi berbagai tantangan dan tekanan yang dapat memengaruhi kewarasannya, terlebih saat ini,dimana beban kerja guru cukup berlebihan. Guru dihadapkan pada banyak beban administrasi, sementara itu, dalam menjalankan tugas utamanya mengajar saja, guru dituntut harus mampu mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
Lingkungan sekolah juga dapat mempengaruhi kewarasan seorang guru. Guru dituntut untuk selalu menunjukkan penampilan terbaik dan mencapai target yang tinggi, sementara itu dukungan dari pihak sekolah kurang bahkan mungkin tak jarang ada yang abai terhadap guru. Kurangnya penghargaan atas dedikasi guru dapat menimbulkan rasa kekecewaan. Guru akan merasa bahwa jerih payah dan pengorbanannya tidak dihargai, sehingga semangat dan motivasi guru untuk mengajar dan membimbing siswa menurun. Selain itu, guru yang merasa tidak dihargai dan didukung akan lebih mudah untuk meninggalkan profesinya. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan guru yang berkualitas dan berdampak pada sistem pendidikan secara keseluruhan.
Baca Juga:Telkomsel Berkolaborasi dengan bank bjb dan Bank DKI untuk Hadirkan Layanan Paket LengkapDCDC Ngabuburit Extra 2024 Seru-seruan Bareng di DCDC Ngabuburit Extra Karawang
Budaya sekolah yang negatif, seperti budaya otoriter, persaingan tidak sehat di lingkungan sekolah dan tidak menghargai kerjasama, berpengaruh terhadap kewarasan seorang guru. Guru membutuhkan budaya sekolah yang positif dan suportif untuk dapat bekerja dengan optimal. Budaya sekolah yang positif dan suportif ditandai dengan rasa saling mendukung dan menghargai antar guru ataupun staf. Guru di sekolah dengan budaya ini akan merasa dihargai dan dipercaya, sehingga guru memiliki fleksibilitas dalam mengajar. Kerjasama dan komunikasi yang terbuka dan efektif menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan bersama. Guru didorong untuk berinovasi dan mengembangkan diri secara profesional. Kesejahteraan guru juga menjadi perhatian utama dengan memastikan guru merasa aman dan nyaman berada di tempat kerja serta memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.