PASUNDAN EKSPRES – Mahasiswa Universitas Gujarat diserang di India karena salat Ramadan. Polisi India telah menangkap lima orang pelaku penyerangan terhadap mahasiswa internasional di asrama universitas saat mereka sedang melaksanakan ibadah shalat Ramadan.
Mahasiswa Universitas Gujarat, India Diserang karena Salat Ramadan
Pejabat mengungkapkan bahwa sebuah perdebatan sengit terkait lokasi salat berakhir dengan terjadinya serangan fisik di Universitas Gujarat, India barat, pada hari Sabtu. Kepolisian melaporkan bahwa lima mahasiswa telah dirawat karena luka-luka akibat penyerangan tersebut.
Kementerian Luar Negeri India mengumumkan bahwa pemerintah Gujarat telah mengambil “tindakan tegas” terhadap para pelaku penyerangan.
Baca Juga:Hamas Keluarkan Proposal Gencatan Senjata yang Berisikan Mengenai Pertukaran SanderaKim Jong-Un Menyerukan Upaya Persiapan untuk Perang, Latihan Militer Mulai Dilakukan
GS Malik, komisaris polisi kota Ahmedabad, memberi tahu wartawan bahwa sekitar dua puluh empat orang memasuki asrama pada malam Sabtu dan menolak para mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat.
“Mereka berdebat mengenai masalah ini, menyerang dan melempar batu. Mereka juga merusak kamar-kamar mahasiswa,” kata Ahmedabad, dikutip BBC News, Senin (18/3/2024).
Menurut seorang pejabat senior polisi bernama Tarun Duggal yang diwawancarai oleh BBC, lima orang yang ditangkap dalam kasus tersebut adalah HM, BPl, SP,JP, dan SD.
Saat ini, mereka yang masih berada dalam tahanan polisi belum mengeluarkan pernyataan publik. Tarun Duggal juga menambahkan bahwa kemungkinan akan ada lebih banyak orang yang akan segera ditangkap dalam waktu dekat.
Seorang wartawan BBC Gujarat yang mengunjungi lokasi kejadian pada hari Sabtu melaporkan adanya bekas lemparan batu dan kerusakan pada kendaraan di tempat kejadian.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan massa yang meneriakkan slogan-slogan agama Hindu saat mereka menyerang para mahasiswa, merusak kendaraan, dan melempari batu.
Tiga mahasiswa yang terluka telah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, sementara dua lainnya dalam kondisi stabil.
Baca Juga:Ukraina Gempur Kota dan Kilang Minyak di Rusia pada Hari Pemungutan SuaraNissan Mempertimbangkan Kemitraan dengan Honda untuk Meluncurkan Mobil Listrik
Polisi melaporkan bahwa sekitar 300 mahasiswa asing, sebagian besar berasal dari Afghanistan, Sri Lanka, dan negara-negara Afrika, sedang belajar di universitas tersebut.
Laporan-laporan mencatat bahwa mahasiswa yang terluka merupakan penerima beasiswa dari Dewan Hubungan Budaya India yang didukung oleh pemerintah federal, dan mereka berada di India untuk melanjutkan studi mereka.