PASUNDAN EKSPRES – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus dilakukan dengan target siap digunakan untuk upacara kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 mendatang. Ibu kota Indonesia akan berpindah dari Jakarta ke IKN yang memiliki luas wilayah darat kurang lebih 256.142 hektare dan wilayah laut seluas 68.189 hektare.
Wilayah darat IKN terbagi menjadi dua kawasan: kawasan IKN dan kawasan inti pusat IKN.
Meskipun pembangunan IKN terus berjalan, kritikan dari publik masih terus berdatangan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah gambar pembangunan IKN dari citra satelit NASA yang menunjukkan kondisi hutan gundul di Kalimantan akibat pembangunan tersebut.
Baca Juga:Spot Nongkrong dan Ngabuburit Favorit di Karangnunggal, Taman Patung Buaya Pertigaan Batu CuriGerhana Matahari Total 8 April 2024, Ini Dampak pada Penampakan Hilal dan Idulfitri
Kekhawatiran akan kerusakan lingkungan semakin meningkat ketika Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengungkapkan bahwa gunung-gunung di Sulawesi Tengah juga mulai mengalami penggundulan hutan.
Berikut beberapa sektor pembangunan IKN yang sedang berlangsung:
-Infrastruktur Dasar : Pembangunan jalan tol, bendungan, dan sistem drainase.Pematangan lahan untuk kawasan pemerintahan dan hunian.
–Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) : Pembangunan Istana Negara, kantor kementerian, dan gedung DPR/MPR.Pembangunan hunian untuk ASN dan pejabat negara.
-Kehutanan : Rehabilitasi hutan dan penanaman pohon di area yang terdegradasi.Pengembangan hutan kota dan taman.
Ekonomi : Menarik investasi dan membangun kawasan ekonomi baru.Mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.Meskipun pembangunan IKN menuai kritik, pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
Pemerintah juga terus berusaha untuk meminimalisir dampak negatif pembangunan IKN dan memastikan bahwa pembangunan ini membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Tantangan dan Kritik
Kerusakan lingkungan: Penggundulan hutan dan potensi pencemaran lingkungan menjadi kritik utama terhadap pembangunan IKN.Keberlanjutan dan dampak sosial: Kekhawatiran akan kelestarian lingkungan dan dampak sosial bagi masyarakat lokal masih belum terjawab tuntas.Biaya pembangunan: Biaya pembangunan IKN yang besar menjadi pertanyaan publik, terutama di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.
Baca Juga:Beberapa Alasan Kenapa Kucing Peliharaan Anda Mengeong Terus MenerusFenomena Gerhana di Bulan Ramadhan 2024 dan Sholat Kusufain di Indonesia
Pembangunan IKN merupakan proyek ambisius yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia. Namun, pembangunan ini juga harus dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.