PASUNDAN EKSPRES – Rencana Israel serang Rafah terus mendapati sorotan publik, belum lama ini Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan keprihatinnya secara terbuka.
Dia menyatakan jika rencana Israel serabg Rafah akan terlaksana, maka dikhawatirkam akan memakan korban lebih banyak.
Terlebih wilayah itu merupakan wilayah padat penduduk yang tentu akan terdampak pada korban yang menjadi lebih banyak.
Baca Juga:Jelang  Panen,  Pemdes Sukareja Inisiatif  Perbaiki Jembatan JebolKorps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri Subang Gelar Diskusi Soal Kekerasan Seksual pada Perempuan
“Saya sangat prihatin dengan laporan mengenai rencana Israel untuk melanjutkan serangan darat di Rafah,1,2 juta orang di Rafah tidak memiliki tempat yang aman untuk ditinggali,” tulis Ghebreyesus di X.
Dalam kesempatan itu juga dia menyoroti fasilitas kesehatan yang kurang untuk para pengungsi di Gaza, dia menegaskan masyarakat terlalu rapuh, lapar, dan sakit untuk pindah ke tempat lain.
“Bencana kemanusiaan tidak boleh dibiarkan terus bertambah buruk,” tambahnya.
1.163 orang diketahui tewas pada serangan yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu atas serangan militer mematikan di jalur Gaza oleh Israel.
Lebih dari 31.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan 73.546 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.