PASUNDAN EKSPRES – Banjir di Kabupaten Demak menjadi sebuah bencana yang mengkhawatirkan. Kabupaten Demak juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terkait banjir yang melanda 13 kecamatan di wilayah Demak.
Bupati Demak, Eisti’anah mengumumkan bahwa status tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, mulai tanggal 17 Maret 2024 sampai 14 hari ke depan.
Banjir di Kabupaten Demak Semakin Mengkhawatirkan
“Penetapan status tanggap darurat dimulai tanggal 17 Maret 2024 hingga 14 hari ke depan,” tungkas Eisti’anah. dikutip dari Instagram @idntimes.jateng, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga:Harga Telur Ayam di Bandung Masih Mengalami Kenaikan di Saat Harga Pokok Lain Mengalami PenurunanPasukan Israel Menyerang Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Banyak Korban Jiwa
Jalur Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, mengalami pemutusan akibat jebolnya tanggil kiri Sungai Wulan yang menyebabkan genangan air yang mencapai 1,5 meter di jalur yang biasanya ramai oleh kendaraan.
Banjir yang melanda wilayah Demak tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karangayar, Kabupaten Demak.
Pada hari Minggu, puluhan ribu penduduk dari Kecamatan Karangayar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah harus terpaksa mengungsi setelah tanggul Sungai Wulan jebol kembali akibat meningkatnya debit air sungai.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menginformasikan bahwa Balai Besar Wilayah Pemali Juana (BBWS) memperkirakan penutupan tanggul kiri Sungai Wulan akan memakan waktu sekitar lima hari atau paling lama sekitar satu minggu.
Untuk mengurangi genangan banjir, persiapan akan dilakukan dengan menyiapkan mesin pompa penyedot air. Sekitar 30 mesin pompa akan dikumpulkan untuk mengatasi genangan air. Tidak hanya itu, BNPB akan mendirikan posko gabungan dan mengirimkan pejabat eselon satu guna memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi dengan baik.
(ipa)