Pemahaman fenomena geosfer secara mendalam, siswa dapat berpikir secara utuh dengan memperhatikan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut berdasarkan kajian teoritis dan fakta yang diamati kemudian melalui pembelajaran kolaboratif dengan teman sejawat ia akan merumuskan berbagi alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada di lingkungannya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Active Learning kurang berjalan dengan mulus, tidak semua peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran Geografi terutama materi geosfer, karena pada materi geosfer banyak sekali istilah terutama istilah bahasa asing yang harus dimengerti dan dipahami artinya. Jika dari arti istilah saja belum paham bagaiman bisa siswa dapat aktif dalam pembelajaran.
Sebagai contoh, pada materi dinamika Atmosfer dan pengaruhnya bagi kehidupan, pada salah satu buku pegangan siswa IPS Geografi untuk SMA/MA kelas X , penulis menemukan ada 92 istilah yang harus dipahami siswa terutama siswa yang memiliki daya serap rendah dan tidak ada stimulus untuk mengasah diri.
Baca Juga:Menghargai Jasa Profesional Seorang GuruLecehkan Kebijakan Pemerintah Daerah, Bupati Karawang Cabut Izin Operasional THM
Menurut Hadari Nawawi, daya serap adalah “Tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam dalam menyerap atau memahami materi yang diajarkan dan tingkat pemahaman tersebut dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh hasil test mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Materi pelajaran yang banyak memiliki istilah terutama istilah asing tentunya akan menghambat pemahaman siswa dalam proses pembelajaran siswa aktif..Ketidakpahaman terhadap istilah-istilah terkait dengan materi pelajaran membuat siswa pasif , kurang percaya diri dan berujung pada rendahnya nilai tes yang diujikan.
Agar siswa memiliki motivasi belajar geografi yang tinggi maka peranan guru diharapkan mampu sebagai fasilitator dan motivator dengan menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.sehingga mampu membangun suasana pembelajaran yang dinamis melalui stimulus yang menantang yang nantinya memberi modal bagi peserta didik dapat berpikir kritis berdasarkan hasil literasi dari buku pelajaran atau sumber belajar yang lainnya dan mampu belajar secara kolaboratif dengan kelompoknya dalam mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan materi pelajaran tersebut, nutuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan seluruh peserta didik untuk mengeksplor pengetahuannya melalui media yang efektif