PASUNDAN EKSPRES – AS menekan Israel untuk resolusi gencatan senjata Gaza, sementara perundingan Qatar terus berlanjut. Kepala agen mata-mata Israel dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Jumat untuk mengadakan negosiasi terkait gencatan senjata.
Sementara itu, Amerika Serikat berencana untuk mengajukan resolusi yang meminta gencatan senjata segera di Gaza pada pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. Langkah tersebut meningkatkan tekanan terhadap sekutunya.
AS Menekan Israel untuk Resolusi Gencatan Senjata Gaza
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa ia optimis jika pembicaraan yang difasilitasi oleh AS, Qatar, dan Mesir masih memiliki potensi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas, dan Israel.
Baca Juga:Tim Israel akan Berkunjung ke Amerika Serikat Terkait Keprihatinan BidenKim Jong-Un Menyerukan Upaya Persiapan untuk Perang, Latihan Militer Mulai Dilakukan
Perundingan di Qatar berfokus pada rencana gencatan senjata selama sekitar enam minggu yang akan memfasilitasi pembebasan 40 sandera Israel dengan imbalan pembebasan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Kesepakatan ini juga akan membuka jalan bagi bantuan untuk lebih banyak masuk ke wilayah yang terisolasi, di mana kekurangan pangan yang ekstrem menghadirkan ancaman kelaparan.
“Para negosiator terus bekerja. Kesenjangan semakin menyempit, dan kami terus mendorong tercapainya kesepakatan di Doha. Masih ada pekerjaan yang sulit untuk mencapainya. Namun saya tetap yakin bahwa hal itu mungkin terjadi,” ujar Blinken, dilansir Reuters, Jumat (22/3/2024).
Poin penting yang muncul adalah bahwa Hamas mengatakan jika mereka akan membebaskan para sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri konflik, sementara Israel mengatakan bahwa mereka hanya akan membahas gencatan senjata sementara.
Seorang pejabat Palestina yang memiliki pengetahuan tentang upaya mediasi tersebut, mengungkapkan kepada Reuters bahwa Hamas telah menunjukkan fleksibilitas. Menurut pejabat tersebut, Israel terus memperlambat proses karena enggan berkomitmen untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, disebutkan bahwa kepala agen mata-mata Israel, David Barnea, akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Jumat untuk bertemu dengan para mediator.
Sementara itu, Israel mengumumkan bahwa mereka berencana untuk melanjutkan serangan terhadap rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza dalam beberapa hari ke depan.