PASUNDAN EKSPRES – Guncangan dahsyat gempa bumi yang terjadi di lepas pantai Kabupaten Gresik, Jawa Timur sejak Jumat lalu telah mengirimkan gelombang ketakutan dan kekhawatiran. Lebih dari 17 ribu jiwa terdampak oleh kekuatan alam yang tak terduga ini.
Data terbaru yang berhasil dikumpulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur hingga hari Minggu, 24 Maret 2024, menunjukkan bahwa jumlah pengungsi tercatat mencapai angka yang mengkhawatirkan. Di antara mereka, terdapat lebih dari 6 ribu anak-anak, hampir 9 ribu dewasa, dan lebih dari 2 ribu lansia yang mengungsi untuk menyelamatkan diri dari rasa trauma yang mendalam. Meskipun sebagian besar bangunan masih utuh, banyak warga yang mengungsi karena ketakutan akan gempa susulan dan desas-desus mengenai potensi tsunami yang tak terjawab.
Berita tidak menggembirakan juga datang dari laporan BPBD Provinsi Jawa Timur mengenai gempa susulan yang terus mengguncang wilayah sekitar. Lebih dari 200 kali gempa susulan telah terjadi, menambah ketegangan dan kecemasan di antara penduduk yang sudah terpukul. Tanggap atas kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Gresik telah mendirikan posko darurat di beberapa titik strategis untuk memberikan bantuan dan kenyamanan bagi warga yang terdampak.
Baca Juga:PBNU Siapkan 9 Miliar Untuk Para Korban Bencana!Ketika Bawean Diguncang Gempa 5.9 Magnitudo, BMKG Kuak Fakta Baru!
Selain merusak bangunan tempat tinggal, gempa juga telah menyebabkan kerusakan yang signifikan pada infrastruktur publik. Sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan gedung-gedung lainnya menjadi korban dari kekuatan alam yang tak terbendung ini. Upaya penanganan darurat telah dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Timur dengan mengirimkan bantuan peralatan dan makanan kepada warga yang membutuhkan, mencoba sedikit meringankan beban yang mereka hadapi.
Pada hari Minggu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Kota Surabaya. Tidak berlama-lama, bersama Pejabat Gubernur Jawa Timur, beliau segera meluncur menuju Pulau Bawean menggunakan helikopter untuk meninjau langsung kerusakan akibat gempa dan memastikan bahwa upaya penanganan bencana berjalan sesuai rencana.
Selain memberikan bantuan secara langsung kepada warga terdampak, Kepala BNPB juga melakukan dialog dengan mereka untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran yang mereka miliki. Dengan tegas, beliau menegaskan bahwa pemerintah akan membangun kembali rumah-rumah yang hancur dengan standar yang lebih baik, memberikan harapan baru bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal mereka.