PURWAKARTA-Komunitas Pembawa Acara Purwakarta (KPAP) memiliki tradisi setiap Bulan Suci Ramadan. Tradisi yang menjadi agenda rutin tahunan ini berupa kegiatan sosial menyantuni anak yatim piatu yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Yang menarik, pada Ramadan 1445 H ini, tradisi berbagi tersebut juga dirangkaikan dengan kegiatan Seminar dan Simulasi Tata Cara Pernikahan Adat Sunda. Adapun rangkaian kegiatan digelar di Joglo Belawan Purwakarta, belum lama ini.
Ketua Umum KPAP Mochammad Iyan Sopyana, S.Pd., CPS., CMT., mengatakan, sejatinya tradisi Ramadan yang dilaksanakan KPAP bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan antaranggota KPAP.
Baca Juga:PN Purwakarta Santuni Anak Yatim dan DuafaBank bjb Gelar Bazar UMKM Gebrakan Ramadhan
“Saya sangat mengapresiasi seluruh anggota KPAP yang dengan suka rela menyisihkan sebagian hartanya untuk menyantuni anak yatim. Insyaallah mendatangkan keberkahan, terlebih di bulan penuh berkah ini,” kata Iyan kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Iyan, panggilan akrabnya, mengatakan, pihaknya mengundang sebanyak 25 anak-anak yatim piatu dari Yayasan Uswatun Hasanah. “Mereka kami ajak buka puasa bersama dan diberikan santunan sebagai bentuk rasa cinta kasih dan kepedulian seluruh anggota KPAP,” ujarnya.
Adapun, Seminar dan Simulasi Tata Cara Pernikahan Adat Sunda, kata Iyan, merupakan seminar dan simulasi pertama dan satu-satunya yang berhasil dilaksanakan komunitas pembawa acara, khususnya di Kabupaten Purwakarta.
“Seminar ini menghadirkan Teh Iis Pitaloka yang merupakan MC profesional yang juga praktisi adat budaya Sunda. Seminar ini diikuti 80 peserta yang berasal dari Purwakarta, Karawang, Subang, Bekasi, Bandung, Garut dan Jakarta,” ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Iyan, kegiatan ini juga didukung seluruh vendor pernikahan yang menjadi sponsor dalam acara tersebut.
“Harapannya, acara ini bisa menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pernikahan adat Sunda, khususnya di Purwakarta. Karena, pembawa acara mempunyai tugas dan kewajiban untuk bisa membawakan acara pernikahan adat Sunda dengan tata cara yang baik dan benar,” ucap Iyan.
Lebih lanjut Iyan menyebutkan, kedua acara tersebut bisa menjadi acuan bahwa KPAP mempunyai misi mengedukasi dan juga menebar kepedulian kepada sesama.
Baca Juga:Curi Besi Pembatas Tol Tiga Orang Diringkus PolisiDalam Waktu Dua Bulan, Terjadi 15 kebakaran Di Kabupaten Karawang
“Tahun ini merupakan tahun terakhir saya mengemban amanah sebagai Ketua Umum KPAP, Insyaallah acara ini akan selalu dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya. Siapa pun yang nanti akan menjadi ketua umum agar tidak melupakan agenda-agenda yang menjadi ciri khas KPAP. Sesuai dengan visi KPAP Berkibar yaitu, berakhlak, kreatif, inovatif, dan berdaya saing,” kata Iyan menutup.(add)