PASUNDAN EKSPRES – Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum dari tim Prabowo-Gibran, menanggapi dengan rasa aneh terhadap upaya membatalkan sekitar 90 juta suara yang diperoleh oleh pasangan tersebut dalam Pilpres 2024, atas dasar pesan-pesan moral yang disampaikan oleh Profesor Filsafat dari STF Driyakara, Franz Magnis Suseno, dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam lanjutan sidang gugatan Pilpres di MK pada Selasa (2/4), Romo Magnis dihadirkan sebagai ahli oleh kuasa hukum pasangan Ganjar-Mahfud. Hotman mengekspresikan keheranannya terhadap pendekatan yang diambil oleh pihak lawan, menyatakan, “Hari ini semakin lucu lagi, kemarin saya sudah tertawa terpingkal-pingkal sekarang jauh lebih parah lagi, parah banget. Masa 90 juta suara lebih dari Prabowo mau dibatalkan dengan kesaksian pesan moral dari Romo.”
Hotman menegaskan bahwa ini adalah masalah hukum, bukan moral, dan menganggap langkah yang diambil oleh tim lawan sebagai sesuatu yang aneh. Dia juga menyatakan keheranannya terhadap penggunaan psikolog sebagai ahli oleh tim hukum Ganjar-Mahfud, merasa bahwa kesaksian psikolog tersebut bertujuan untuk membatalkan kemenangan Prabowo.
Baca Juga:Enak dan Bergizi,11 Variasi Menu Sahur dengan Sayur-sayuranRasa Baru! Resep Ketupat Kambing Gulai! Nikmatnya Gak Ketahan!
“Dalam praktek hukum, apakah ini masuk akal? Gue pusing dengarnya, ini praktek hukum yang mana coba?” ujarnya.
Selain itu, Hotman juga mempertanyakan arah dari pasangan Ganjar-Mahfud dalam sidang MK tersebut. Menurutnya, pihak lawan malah menguntungkan diri sendiri dengan membawa ahli yang dianggapnya merugikan. “Sudah suaranya parah banget, parah parah banget, masih pingin menang lagi di MK, enggak tahu diri apa sih? Belum lagi Sirekap dipersoalin, sekarang diakuin. Pernah enggak dilakukan Audit forensik terhadap Sirekap? Belum pernah, hanya asumsi asumsi, omon omon,” tegasnya.