PASUNDAN EKSPRES – Di Masjid Besar Al-Istiqomah Pangandaran, kini tengah berlangsung acara besar, Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5. Hari Senin, (1/4/24) menjadi saksi kehadiran para pemangku kepentingan dari berbagai tingkatan, mulai dari lembaga negara hingga tingkat lokal Kabupaten Pangandaran.
Para hadirin termasuk perwakilan dari Lembaga Tinggi Negara, Kementerian, dan Badan, yang turut menyemarakkan acara ini. Tak ketinggalan pula perwakilan dari masyarakat adat, pondok pesantren, dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang ikut serta dalam IDA Camp #5.
Komandan Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), dr. Ahmad Nurahdi, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak. “Kami, para relawan, tidak pernah bergantung pada anggaran untuk melaksanakan kegiatan ini. IDA Camp hadir berkat kerelawanan dan kesadaran kolektif dari berbagai pihak yang ikut menyumbangkan waktu dan sumber daya,” ungkap Ahmad dengan tulus.
Baca Juga:Kritik Hakim MK Terhadap Saksi Bawaslu! Apakah Cukup Dengan Data untuk Menyelesaikan Sengketa Pilpres 2024?Hotman Paris Hutapea Pertanyakan Urgensi Pembahasan Sirekap di Sidang MK
Ahmad menekankan pentingnya IDA Camp sebagai wujud adaptasi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman bencana alam. “Kita harus kembali pada semangat gotong royong, bukan terpaku pada ketersediaan anggaran. Perjuangan merebut kemerdekaan dahulu juga tidak bergantung pada materi,” tambahnya.
Tak lupa, Ahmad juga memberikan apresiasi kepada berbagai instansi, khususnya kepada TNI yang turut aktif dalam mendukung kegiatan ini. Ia menyebutkan beberapa Kodam dan Kodim yang turut serta dalam mengirimkan relawan untuk IDA Camp #5.
Sebagai penutup, Ahmad mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan TNI yang telah berperan besar dalam pembinaan dan peningkatan kapasitas para relawan. “Kehadiran TNI membuat kami merasa aman di negeri ini,” pungkasnya dengan rasa hormat yang mendalam.