PASUNDAN EKSPRES – Israel secara tidah sah membatasi bantuan Gaza. Pada hari Selasa, (16/4/2024) kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Israel telah melakukan pembatasan yang melanggar hukum terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk dan didistribusikan ke Jalur Gaza.
Di Jenewa, juru bicara Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Ravina Shamdasani, dan Volker Türk, menyampaikan kepada wartawan bahwa pasukan Israel terus melakukan penghancuran infrastruktur sipil secara meluas di Gaza.
Israel secara Tidak Sah Membatasi Bantuan Gaza
“Komisaris tinggi mengulangi bahwa harus ada gencatan senjata segera, para sandera harus dibebaskan dan bantuan kemanusiaan yang penuh dan tidak terbatas harus segera diizinkan untuk mengalir,” kata Shamdasani, dikutip dari Voice of America English News, Rabu, (17/4/2024).
Baca Juga:4 Cara Cek Mesin ATM agar Terhindar dari Ganjal ATM, Tips Wajib yang Perlu DiketahuiUniversitas California Membatalkan Pidato Perpisahan Wisudawan Muslim, Alasannya karena Keamanan?
Israel telah mempertahankan kampanye militer mereka di Gaza dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan kelompok militan Hamas dan menuduh Hamas beroperasi di wilayah-wilayah sipil.
Selama enam bulan pertempuran, telah terjadi kerusakan yang meluas dan memaksa sebagian besar penduduk Gaza untuk mencari perlindungan di daerah Rafah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir.
Shamdasani mengatakan bahwa tidak ada wilayah di Jalur Gaza yang terhindar dari serangan udara Israel. Hampir 1,7 juta orang masih menjadi pengungsi paksa dan tinggal dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, serta terus-menerus hidup di bawah ancaman yang berkelanjutan.
Pada hari Senin, (15/4/2024) juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa jumlah bantuan kemanusiaan yang telah mencapai Gaza mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Ia juga mengungkapkan bahwa Amerika Serikat berharap bantuan tersebut dapat terus dipertahankan.
Kirby mengatakan kepada MSNBC bahwa dalam 24 jam terakhir, sekitar 100 truk telah masuk ke daerah Gaza, sehingga total pengiriman bantuan dengan truk mencapai 2.000 sejak dimulainya konflik.
Namun, kepala kantor kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina yang Diduduki menyampaikan bahwa jumlah truk yang masuk ke Gaza tidak selalu menjadi ukuran yang akurat untuk mencerminkan volume bantuan yang sebenarnya.
“Saya tidak bisa berhenti menekankan pentingnya bahwa truk bukanlah ukuran yang seharusnya digunakan,” kata Andrea De Domenico.